pendidikan

SMA Muhi terima penghargaan sebagai Sekolah Model SPAB dan Pelajar Tangguh Bencana dalam acara Jambore Relawan Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang ke-3

Jumat, 27 Juni 2025 | 20:00 WIB
SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) menerima penghargaan sebagai Sekolah Model SPAB dan Pelajar Tangguh Bencana dalam acara Jambore Relawan Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang ke-3 di Tawangmangu (Dok. SMA Muhi)


HARIAN MERAPI - SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) kembali menorehkan prestasi. Kali ini mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Model SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) dan Pelajar Tangguh Bencana.

Penghargaan ini diserahkan Sekertaris Umum PP Muhammadiyah sekaligus Menteri Pendidikan Dasar Menengah Republik Indonesia Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M. Ed pada Kamis, 26 Juni 2025.

Penghargaan ini diserahkan langsung kepada Kepala SMA Muhi Drs. H. Herynugroho, M.Pd dalam acara Jambore Relawan Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang ke-3 di Objek Wisata Wonderpark, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.

Baca Juga: Inilah komitmen Kemkomdigi untuk mengupayakan internet murah dan cepat di pelosok tanah air

Acara Jambore ini diselenggarakan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) beserta Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Jambore ini mengusung tema “Memperkuat Ketanggungan Menuju Indonesia yang Berkemakmuran” yang dilaksanakan selama tiga hari terhitung dari tanggal 26-29 Juni 2025.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M. Ed mengatakan bahwa penghargaan Satuan Pendidikan Aman Bencana ini penting demi langkah-langkah konkret untuk kehidupan di sekolah yang aman dan ramah anak.

“Karena itu peran sekolah Muhammadiyah dalam pencegahan dan penanganan bencana sangat penting, agar kita semua memiliki semangat, memiliki ikatan yang semakin kuat ketika bencana itu terjadi. Ketika musibah itu terjadi, kita tidak hanya meratapi apa yang terjadi, tapi kemudian langkah maju, langkah konkret, berbuat sesuatu dalam rangka dalam menyelamatkan kehidupan, ” ungkapnya.

Baca Juga: 177 Koperasi Desa Merah Putih di Karanganyar digandeng BUMN untuk diajak kerjasama

Menurut kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Drs. H. Herynugroho, M.Pd menyatakan bersyukur atas penghargaan ini.

Kepala sekolah menyampaikan bahwa bencana alam adalah ancaman yang selalu mengintai tanpa memandang waktu. Tidak jarang sekolah menjadi salah satu titik rawan terjadinya bencana saat jam pelajaran berlangsung.

“SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta telah membentuk tim SPAB dan memiliki tiga pilar utama, yaitu Fasilitas Sekolah Aman, Manajemen Bencana di Sekolah, dan Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana. SMA Muhi juga telah memiliki tim Safety Briefing yang dibentuk sebagai salah satu persyaratan agar SMA Muhi dapat memenuhi standar sebagai sekolah aman bencana sesuai ketentuan pemerintah,” papar kepala sekolah.

Selanjutnya Drs. H. Herynugroho, M.Pd juga menyampaikan bahwa tim Safety Briefing ini terdiri atas peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dan Tafakkur Alam Muhi (FALAHI).

Baca Juga: Pemprov Lampung belajar pengelolaan sampah di Desa Tanurejo Temanggung

Halaman:

Tags

Terkini