HARIAN MERAPI - Dokter baru lulusan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) harus memiliki kewajiban untuk berkiprah dalam memajukan kualitas kesehatan di Indonesia.
Guna menunjang hal tersebut, usaha melakukan pembaharuan ilmu dan mengembangkan skill menjadi keharusan yang perlu dan penting dilakukan secara konsisten oleh dokter baru.
Jadi, termasuk pula bentuk antisipasi, jika wacana masuknya dokter asing ke Indonesia direalisasikan oleh pemerintah, sehingga dokter baru tetap bisa bersaing dengan dokter asing.
Baca Juga: Parkir di Depan Rumah, Motor Matic Digasak Pencuri
Demikian dipaparakan Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY, Dr.dr. Sri Sundari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) saat Pelantikan dan Sumpah Dokter Periode LXXXII di Ballroom UMY Student Dormitory, baru-baru ini.
Diharapkan pula oleh Sundari, guna melaksanakan profesi mulia, sudah selayaknya seorang dokter harus menggunakan dua hal utama dalam setiap bertindak.
“Yaitu, rasio dan hati nurani secara beriringan, sehingga akan dapat mendorong peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia kita tercinta ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Sundari menambahkan, sebanyak 22 dokter baru UMY angkatan atau periode 82 telah secara resmi dilantik dan mengucap sumpah dokter.
Dengan demikian, selama 31 tahun, UMY telah meluluskan 4.098 dokter yang saat ini telah bekerja baik itu sebagai profesional, klinisi, dosen, birokrat, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Wakil Rektor UMY - Bidang Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si. yang hadir mewakili Rektor UMY mengungkapkan, keberhasilan seorang dokter baru ditentukan dari hard skill dan soft skill.
Hasil riset menunjukkan soft skill menjadi indikator keberhasilan utama dengan persentase sebanyak 80 persen, sedangkan 20 persen sisanya didukung oleh hard skill.
Baca Juga: Puluhan pedagang Pasar Sambilagi tak bisa cairkan uangnya di BMT, mediasi deadlock, ini kasusnya
“Dalam riset, soft skill yang paling dibutuhkan adalah komunikasi. Dengan adanya komunikasi yang nyaman, baik, dan memotivasi menjadi penentu pertama dalam keberhasilan,” tuturnya.