Baca Juga: Muhaimin : Semangat reformasi 1998 diperlukan untuk terus kawal perjalanan bangsa
Kegiatan HOH antara lain mengunjungi museum manusia purba, Sangiran, melakukan penelusuran di tempat penemuan fosil manusia purba, penelusuran tempat konservasi geologi dan melakukan interview pada
Seluruh peserta dan supervisor melakukan live in, tinggal bersama masyarakat di Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Sementara itu, Prof. Francois Semah dari Museum National d’Histoire Naturelle Paris mengungkapkan bahwa kegiatan ini menghasilkan penelitian melalui diskusi tentang penemuan di lapangan serta melibatkan banyak bidang ilmu.
“Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi untuk memberikan keterampilan dan kompetensi,” imbuhnya.
Baca Juga: Erick Thohir : BUMN hadir untuk mempercepat penetrasi kendaraan listrik di Indonesia
Eksplorasi warisan dunia
Wallex Rusting salah seorang mahasiswa Magister Sosiologi Agama (MSA) Fakultas Teologi UKSW yang mengikuti kegiatan ini mengungkapkan rasa gembira saat mengikuti kegiatan ini.
“Kegiatan ini dapat menambah wawasan dari perspektif studi yang berbeda. Selain itu, program ini juga dapat memperkuat network dengan individu dari disiplin studi yang lain dan dari negara yang lain dan dapat membuka ruang kerja sama internasional dan studi interdisipliner.” ungkap mahasiswa asal Malaysia ini.
Senada, Firkam salah seorang mahasiswa magister dari Muséum National d’Histoire Naturelle Paris menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelaksanaan program karena memberikan berbagai manfaat seperti tambahan wawasan hingga relasi.
“Saya belajar banyak terutama menambah banyak pengalaman, contohnya hidup di desa bersama masyarakat lokal. Program HOH sudah memberikan support segala aspek,”kata mahasiswa asal Nepal ini. *