Politisi Partai Gerindra yang karib disapa Titiek Soeharto itu juga menyebut, jika PIP hadir sebagai jaminan keadilan pendidikan, dan hingga November 2025 lebih dari 10 juta siswa mulai dari jenjang sekolah dasar menengah pertama, telah menerima bantuan tersebut.
"Tak hanya anak dari keluarga kurang mampu, namun juga anak yatim piatu, korban bencana alam, hingga anak-anak korban konflik," katanya.
Menurut Titiek Soeharto, bantuan PIP bukan sekadar angka, tetapi modal harapan agar mereka tetap bertahan di bangku sekolah, menyelesaikan pendidikan dasar dan menangah, dan melanjutkan citas-cita mereka.
"PIP adalah komitmen moral kita sebagai bangsa, bahwa setiap anak apapun latar belakangnya berhak diperlakukan dengan hormat dan diberi kesempatan yang sama," cetusnya.
Baca Juga: Update banjir Sumatera, Pemerintah fokus pembangunan hunian sementara di Sumatera Barat
Dalam kesempatan ini, Mendikdasmen Abdul Mu'ti bersama Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, dan sejumlah pejabat lain menyaksikan pencairan PIP melalui mesin ATM Mobil Layanan Gerak.
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Dian Imam Mukti, mengungkap sebanyak 358 dari total siswa 680 anak telah mendapatkan bantuan PIP.
Menurutnya, pada tahun ini terdapat kenaikan jumlah siswa penerima manfaat sebanyak tujuh anak.
Dia menyebut, kendati pengajuan PIP bisa berasal dari jalur aspirasi maupun dari DTASENKementerian Sosial, pihak sekolah juga turut memiliki andil besar dalam menentukan kelayakan calon siswa penerima PIP.
Baca Juga: Sanksi Administratif KLH Dicabut, Pemkab Bogor Terbitkan DELH Eiger Adventure Land
"Kita juga melihat tingkat kedisiplinan siswa, dan social skill, selain juga kemampuan akademik siswa, sebelum menyetujui seorang siswa akan mendapatkan PIP," katanya. *