Secara total, lebih dari 4.000 pelajar dan akademisi berangkat untuk studi di Eropa setiap tahunnya, baik mereka yang menempuh pendidikannya lewat biaya mandiri, maupun penerima beasiswa.
“Pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam strategi Global Gateway EU yang mana mendorong inovasi, pengembangan keterampilan, dan pemahaman lintas budaya yang berpihak pada pertumbuhan berkelanjutan dan transformasi digital di seluruh dunia. Dengan berinvestasi dalam kemitraan dan peluang pendidikan, EU berkomitmen untuk memberdayakan generasi pemimpin global berikutnya dan berkontribusi pada masa depan yang lebih terhubung, sejahtera, dan tangguh,” imbuh Chaibi.
Selain pameran utama, EHEF Indonesia 2025 juga akan menghadirkan presentasi dari setiap negara anggota EU dan sesi-sesi di kelas (khusus di Yogyakarta) yang akan menjelaskan keunggulan masing-masing institusi pendidikan tinggi peserta pameran, berbagai tips untuk sukses menempuh studi, dan termasuk diskusi tentang keberlanjutan dan inovasi teknologi hijau.
Pada kesempatan EHEF tahun ini, EU secara resmi akan meluncurkan “1,000 Green Engineering”, website yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi terkurasi mengenai program teknik hijau, pelatihan vokasi, maupun kursus yang ditawarkan oleh universitas dan institusi pendidikan tinggi di negara-negara anggota EU, beserta peluang beasiswa yang tersedia.
Baca Juga: Kinerja Solid, BRI Cetak Laba Rp41,2 Triliun, Perkuat Peran Strategis Dorong Ekonomi Kerakyatan
Inisiatif ini mendukung para penggerak perubahan masa depan Indonesia dalam mengeksplorasi lanskap pendidikan teknik hijau yang luas di seluruh negara anggota EU.
Melalui inisiatif ini, mahasiswa dan peneliti Indonesia diharapkan mampu mengembangkan solusi inovatif untuk menjawab tantangan global seperti perubahan iklim, pengelolaan sumber daya alam, dan ekonomi sirkular, sejalan dengan komitmen bersama untuk masa depan yang hijau dan berkelanjutan. *