Selain itu, Irna Dewi (ISI Padang Panjang), Irene Elisabeth Wagab (Universitas Papua), Kayyis Gading S (Universitas Brawijaya Malang), Maudi Audria (ISBI Aceh), Nilotpala CP (ISI Yogyakarta), Rara Almada M (ISI Padang Panjang) dan Shafa Salsabila (ISI Yogyakarta).
Perwakilan peserta, Haqi mengungkapkan merasa terkesan dengan rangkaian kegiatan BBM Seni Lukis, misalnya, saat berkunjung ke galeri-galeri seni lukis di Jogja.
“Kami juga sangat didorong untuk berkarya dengan baik, jujur, merdeka dan sebebas-bebasnya! Terima kasih sekali, semoga BBM bisa terus digelar dari tahun ke tahun,” paparnya.
Sementara itu, Maman R (seniman, satu angkatan dengan Nasirun saat masuk ISI Yogyakarta, 1987 silam) mengungkapkan, adanya BBM Seni Lukis, sebagai upaya regenerasi perupa dengan karya-karya berkualitas.
Baca Juga: Polda DIY Serahkan Enam Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon ke Kejaksaan
“Suatu hal sangat bagus program BBM Seni Lukis dirangkai dengan pameran karya. Saya yakin, para peserta dapat mencari jadi diri atau karakter masing-masing,” ungkapnya.*
