Sementara itu, Sumiyarsih, M.M., selaku ketua tim menjelaskan, program pengembangan Bank Sampah Kalen Duit sebagai Inkubator Kewirausahaan Hijau dilakukan selama empat bulan.
Antara lain melalui pelatihan, studi tiru (benchmarking), fasilitasi teknologi, mentoring, dan klinik pendampingan bagi pengelola bank sampah dan calon wirausaha hijau setempat.
"Materi pelatihan dan mentoring meliputi teknik produksi, strategi pemasaran online melalui media sosial, pemanfaatan teknologi digital, sampai dengan peningkatan tata kelola administrasi dan keuangan bank sampah,” urainya.
Eni Sumaryati sebagai Ketua Bank Sampah Kalen Duit menambahkan, program Inkubator Kewirausahaan Hijau sangat bermanfaat bagi anggota bank sampah.
“Saya harap program seperti ini dapat meningkatkan kreativitas, sehingga berlanjut mengembangkan usaha berbahan daur ulang sampah. Jadi bisa ikut mengatasi masalah terkait sampah,” tegasnya.*