HARIAN MERAPI - Guna mewujudkan terbentuknya karakter peserta didik SD Negeri Mendungan 2 Kemanteren Umbulharjo Yogyakarta melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan implementasi kegiatan Program Penguatan Karakter Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan itu dikemas dalam Gelar Karya dan Pentas Seni di halaman sekolah SD Negeri Mendungan 2, Jalan Singoranu I Giwangan Umbulharjo Yogyakarta, Rabu (11/12/2024).
Menurut Kepala Sekolah SD Negeri Mendungan 2 Yogyakarta, Siti Supriyanti, S.Pd kegiatan ini merupakan implementasi dari kurikulum merdeka yang sudah kedua kalinya digelar dengan kolaborasi antara siswa, orangtua siswa dan para guru agar terbentuk sinergis dalam kegiatan bersama.
Baca Juga: BRI siapkan uang tunai Rp24,6 triliun guna penuhi kebutuhan masyarakat selama periode Nataru
"Dengan melibatkan siswa dan orangtua dalam kegiatan ini dapat memberi pelajaran kepada peserta didik bagaimana pentingnya gotong royong dalam mengerjakan sesuatu dan itu menggembirakan," ucap Siti Supriyanti.
Dijelaskan juga SD Negeri Mendungan 2 yang berdiri sejak 7 Juli 1978 pada tahun 2022 meraih predikat sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional dan sedang menuju untuk mencapai Adiwiyata Mandiri tahun 2026.
"Sebagai satu-satunya SD negeri di Kemantren Umbuharjo yang menjadi Sekolah Penggerak menjadi tantangan untuk terus meningkatkan penataan keseluruhan aktivitasnya. Ini pekerjaan yang menggembirakan jika dikerjakan secara kolaborasi semua pihak," ujar dia.
Sementara itu dalam pandangan Komite Sekolah Didin Hadinugroho, secara capaian akademik SD Mendungan 2 sudah bagus dan memberi kepercayaan kepada masyarakat di sekitar untuk memadukan anak mereka di sekolah ini.
Baca Juga: Paul McCartney kampanyekan anti adu banteng
"Capaian akademik yang sudah baik ini perlu ditambah lagi dengan prestasi non akademi. Dan dari Komite Sekolah yang baru ini, kami sudah siapkan ke arah itu," tutur Didin.
Tahun kedua pelaksanaan gelar karya P5 menjadi sesuatu yang menggembirakan karena dapat terlaksana dengan lancar dan meriah serta tercapai sasaran yang sesuai harapan, hal itu dikatakan salah seorang Guru Kelas 1, Septi Widyaswati, S.Pd.
Menurut Septi, adanya gelar karya dan seni ini siswa menjadi aktif berkolaborasi baik sesama siswa juga orang tua mereka.
Baca Juga: Biaya haji tahun 2025 sudah ditentukan, Menag: Tinggal rapat dengan DPR
Selain itu orang tua juga terjalin komunikasi yang baik bagi kemajuan putra putrinya.