2 penghargaan diraih tim Hizbul Wathan Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta ikuti ISC di Thailand, apa saja?

photo author
- Minggu, 1 September 2024 | 09:00 WIB
Perwakilan tim Hizbul Wathan Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta saat presentasi terkait pengelolaan limbah dalam ajang ISC di Thailand. ( Dok.Muallimat Yogya)
Perwakilan tim Hizbul Wathan Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta saat presentasi terkait pengelolaan limbah dalam ajang ISC di Thailand. ( Dok.Muallimat Yogya)

HARIAN MERAPI- Sebanyak 22 siswi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta mengikuti International Scout Camp (ISC) di Thailand selama delapan hari, baru-baru ini.

Mereka mengikuti segenap kegiatan kepanduan ISC di Thailand, terutama di Sangkhom Islam Wittaya School yang berada di Sadao District Songkhla Thailand.

Menurut Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Unik Rasyidah MPd, dalam ISC tersebut segenap peserta ada kegiatan mengunjungi beberapa destinasi penting di Thailand.

Baca Juga: Anda mengalami terobosan, simak peruntungan Shio Kuda sepekan mulai Minggu 1 September 2024

“Ada pula kunjungan antara lain ke Batu Caves, IIUM, Kantor PCIM Malaysia, Twin Tower, dan beberapa destinasi di Singapore,” ungkapnya.

Kegiatan ISC yang telah berlangsung selama lima tahun, pada tahun ini diikuti oleh tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Terdapat beberapa pelatihan yang harus diikuti oleh 22 peserta dari Mu’allimaat sebelum melaksanakan perkemahan Internasional di Songkhla Thailand.

“Antara lain ada pelatihan manajemen diri, leadership, tapak suci, baris berbaris, public speaking, tali temali, membuat karya batik tulis, pengolahan limbah organik, membuat yel-yel dan pengelolaan limbah maggot,” papar Unik.

Khususnya tim yang terdiri dari lima siswi, yakni tim Hizbul Wathan Madrasah Muallimaat dalam kegiatan tersebut mengusung tema kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Ramalan zodiak Aquarius sepekan berlaku mulai Minggu 1 September 2024, Anda menangani berbagai hal dengan benar

Yakni, lebih fokus mengulik topik pengelolaan limbah sebagai upaya penanganan pencemaran lingkungan akibat limbah. Tim inovasi menawarkan solusi penanganan cemaran limbah anorganik dengan pembuatan ecobrick.

Sementara limbah organik dapat diolah dengan bantuan budidaya maggot atau black soldier fly (BSF). Sebagai negara berkembang, topik ini menarik untuk dibahas, karena ide inovatif sekaligus meningkatkan nilai tambah dari limbah.

Ecobrick ditampilkan dalam presentasi limbah anorganik, berdampingan dengan partisi dari botol gelas minuman bekas untuk tirai hiasan. Adapun penjuriannya seperti pemaparan singkat, penampilan model, dan tanya jawab.

Diskusi dengan tim juri berlangsung dengan singkat, namun tetap menarik dan interaktif. Inovasi ini tergolong baru di Thailand, terutama inovasi budidaya maggot.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X