HARIAN MERAPI - Upaya mendukung kesehatan mental remaja, salah satunya bisa dengan menggelar pelatihan seputar Psychological First Aid atau Dukungan Psikologi Awal.
Suatu langkah bijaksana, Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) bersinergi dengan Pendidikan Kader Masjid Syuhada (PKMS), baru-baru ini, menggelar pelatihan fokus Psychological First Aid.
Pelatihan yang digelar di Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Yogyakarta tersebut diikuti 60 peserta, antara lain penghuni/staf pengasuh panti asuhan setempat, anggota PKMS dan mahasiswa Fakultas Psikologi UMBY.
Baca Juga: Penjaringan Pemilihan Rektor UNS Mengerucut Lima Nama, Ini Daftarnya
Panitia kegiatan yang juga pembicara pelatihan, Sowanya Ardi Prahara SPsi MA mengungkapkan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari komitmen dosen Fakultas Psikologi UMBY dan PKMS dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
"Kami yakin, pengetahuan tentang dukungan psikologi awal sangat penting, terutama bagi para remaja yang seringkali berada dalam masa transisi emosional yang rentan,” ungkapnya.
Dengan digelarnya pelatihan tersebut, lanjut Ardi, antara lain akan dapat memberikan bekal bagi remaja untuk saling mendukung dan mencegah terjadinya perilaku melukai diri.
Baca Juga: Unnes: Penerimaan Jalur Mandiri Bukan Ditentukan Besaran UKT
Selama pelatihan, segenap peserta tak hanya mendapatkan teori saja, namun juga berpartisipasi dalam berbagai simulasi dan role-play yang dirancang untuk memperkuat keterampilan praktis dalam memberikan dukungan psikologis awal.
Dalam role play ini, peserta diajak berperan sebagai peer konselor dengan fokus untuk lebih peka dalam merasakan posisi dan perasaan orang lain.
Sehingga, mereka juga dilatih untuk memahami dan berempati terhadap situasi emosional yang dihadapi oleh orang yang dibantu. Selanjutnya, peserta diajarkan teknik untuk mengeluarkan emosi negatif.
Baca Juga: 4.429 Calon Mahasiswa Lolos Jalur UTBK Undip
“Yaitu, dengan mengayunkan tangan ke arah depan sambil berteriak. Latihan ini bertujuan untuk membantu mengekspresikan dan melepaskan ketegangan emosional dengan cara yang sehat,” terangnya.
Dengan demikian, sebut Ardi, mereka bisa menjadi pendukung yang lebih efektif dan tenang dalam situasi nyata. Metode pembelajaran interaktif seperti ini pun berhasil menciptakan suasana yang kondusif bagi para peserta untuk belajar dan berlatih secara aktif.
Pembicara lainnya yang juga dosen Psikologi UMBY, Dr Moordiningsih MSi Psikolog memaparkan, dengan pelatihan tersebut akan lebih bisa mengenali dan mengatasi tanda awal dari perilaku melukai diri.