HARIAN MERAPI- Para difabel terutama yang tergabung dalam Forum Keluarga Difabel Pinilih, Sedayu, Bantul belum pernah mendapat pendampingan tentang literasi digital.
Padahal pernah terjadi kasus pelecehan seksual maupun penipuan digital, hingga korban hoaks yang dialami oleh beberapa difabel yang tergabung di Forum Keluarga Difabel Pinilih.
Demikian diungkap Ketua Forum Keluarga Difabel Pinilih Sedayu, Maria Tri Suhartini saat pembukaan pelatihan literasi digital yang diikuti 15 difabel dari Pinilih, baru-baru ini.
Adapun pemrakarsa pelatihan, yakni tim pengabdian kepada masyarakat dari dosen-dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia (FIKOMM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).
Ditegaskan pula oleh Maria, pelatihan yang dilakukan tim pengabdian dari FIKOMM UMBY tersebut dapat memberikan banyak bekal yang sangat berarti bagi para difabel.
“Antara lain agar mampu menerapkan literasi digital di kehidupan sehari-hari, karena selama ini ada beberapa difabel yang menjadi korban penipuan digital, akibat kurangnya literasi digital,” jelasnya.
Baca Juga: Nekat! Datang bermobil, komplotan pelaku pencurian ini gasak toko kelontong pada siang hari
Adapun tim pengabdian kepada masyarakat tersebut terdiri dari Rila Setyaningsih, S.Kom.I., M.S.I.(ketua), Felicciana Yayi Amanova, S.IP., M.Soc.Sc (anggota) dan Ikhsan Fauzi Adha, M.I.Kom (anggota).
Menurut Rila Setyaningsih, kegiatan tersebut bertajuk “Pendampingan Literasi Digital Inklusi untuk Membangun Kebal Hoaks Bagi Kelompok Difabel Pinilih Sedayu.”
Adapun 15 peserta pelatihan literasi digital terdiri dari dua orang penyandang tuna rungu, satu orang tuna netra, satu orang tuna intelektual, empat orang tuna daksa, dan tujuh orang pendamping difabel.
“Kami dari tim pengabdian kepada masyarakat juga dibantu oleh Fahri sebagai juru bahasa isyarat untuk mendampingi difabel agar mudah memahami isi pelatihan,” papar Rila.
Baca Juga: Anda ingin mengambil tindakan tegas, simak ramalan cinta Gemini dan Cancer berlaku Rabu 12 Juni 2024
Ditambahkan, program tersebut punya tujuan maupun memberi manfaat antara lain untuk penyetaraan literasi digital bagi kelompok difabel dan membekali masyarakat difabel agar kebal terhadap paparan hoaks.
Selain itu agar difabel dapat terhindar dari berbagai bentuk penipuan digital. Sedangkan tahap pelatihan diawali dengan pelatihan bagi kader literasi digital.