HARIAN MERAPI - Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta atau sering cukup disebut Mu’allimin memiliki sejarah panjang sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia.
Adapun sebagai pendiri Mu’allimin pada 1918 silam, tak lain adalah pendiri Muhammadiyah yang juga salah satu Pahlawan Nasional, KH Ahmad Dahlan.
Selain itu Mu’allimin yang sebelumnya pernah bernama Pondok Muhammadiyah maupun Kweekschool Muhammadiyah, dikenal pula sebagai kawah candradimukanya kader Muhammadiyah selama enam tahun.
Hal tersebut seperti dipaparkan Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, H Aly Aulia Lc MHum saat Pelepasan Siswa Kelas VI Mu’allimin, akhir pekan lalu, di Sportorium UMY.
Dijelaskan pula oleh H Aly Aulia jumlah siswa yang dilepas (lulus) sebanyak 246 siswa, dan 46 di antaranya sudah diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
"Peran alumni akan memberikan kesan dan nama baik madrasah, maka di mana saja selalu berusaha untuk bisa menebarkan kebaikan," tutur Aly Aulia.
Hal senada dipaparkan Ridwan Furqani SPdI MPdI (BPH Madrasah Mu'allimin-Mu'allimaat), karena Muhammadiyah ada di semua lini kehidupan, maka alumni agar selalu menebarkan kebaikan, kapan saja dan di mana saja berada.
"Maka, bertebaranlah kalian di seluruh penjuru negeri maupun dunia untuk menjadi pelopor dan pelangsung persyarikatan Muhammadiyah," tandas Ridwan.
Sedangkan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr H Syamsul Anwar MA dalam kesempatan tersebut berharap kepada Mu'allimin untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.
Baca Juga: Final Championship Series BRI Liga 1, Persib Bandung Tekuk Madura United 3-0 pada Leg Pertama
"Muhammadiyah punya harapan besar kepada Mu'allimin untuk kaderisasi di sekolah menengah dengan sebaik mungkin," tandasnya Prof Syamsul Anwar.
Apalagi persyarikatan Muhammadiyah sangat memerlukan tenaga para ulama sesuai dengan jati diri Muhammadiyah sebagai gerakan Islam amar makruf nahi mungkar yang berasaskan akidah Islam.
“Ditambah lagi pada 2040 diprediksi Indonesia akan menjadi negara besar dan kader Mu'allimin juga harus menjadi kader kebangsaan,” harapnya.