Oleh karena itu, ada 10 program strategis yang siap dijalankan. Pertama, menjalankan program-program turunan Persyarikatan Muhammadiyah hasil muktamar ke-48 di Solo. Kedua, melanjutkan dan menyempurnakan program-program pimpinan UMM sebelumnya, seperti CoE dan Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat.
Ketiga, penguatan komitmen dosen, pegawai, dan mahasiswa pada persyarikatan dalam rangka pembinaan dan pengaderan, dan keempat, konsolidasi penerimaan mahasiswa baru untuk menjaga keberlanjutan.
Selanjutnya, penguatan sistem manajemen dan tata kelola menuju good university governance, melakukan ekspansi akademik dan non-akademik, re-desain program-program internasionalisasi.
Baca Juga: Terdaftar Masuk DPTb, Sepuluh Tahanan Polres Sukoharjo Siap Gunakan Hak Pilih Pemilu 2024
Program kedelapan, penguatan penguasaan kemampuan bahasa asing, terutama bagi dosen, mahasiswa dan staf, penguatan kurikulum dengan teknologi digital pada semua program studi, dan kesepuluh, penyelesaian pembangunan fisik gedung GKB V, inventarisasi, dan manajemen pemanfaatan aset.
“Saat ini memasuki tahapan penting menuju internasionalisasi. Bagaimana meningkatkan daya saing internasional," ucapnya.
Prof Dr Nazaruddin Malik menggantikan rektor sebelumnya Prof Dr Fauzan yang memimpin kampus UMM selama dua periode, yakni tahun 2016-2020 dan tahun 2020 hingga 2024.*