Anggota Komisi I DPR RI berkunjung ke UMY, ada pemaparan seputar Badan Kerja Sama Antar Parlemen

photo author
- Rabu, 31 Januari 2024 | 12:30 WIB
   Rangkaian kegiatan kunjungan anggota Komisi I DPR RI di UMY, antara lain ada diskusi hingga foto bersama. Foto: Dok. Panitia ( Foto: Dok. Panitia)
Rangkaian kegiatan kunjungan anggota Komisi I DPR RI di UMY, antara lain ada diskusi hingga foto bersama. Foto: Dok. Panitia ( Foto: Dok. Panitia)

HARIAN MERAPI - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) biasa mendapat kunjungan dari berbagai pihak, salah satunya dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).

Seperti halnya, Selasa (30/1/2024), sejumlah anggota Komisi I DPR RI berkunjung ke UMY sekaligus berdiskusi dengan tajuk, ‘Diplomasi Parlemen: Menjembatani Kepentingan Nasional dan Memperkuat Peran Indonesia di Kancah Global.’

Sejumlah pimpinan dari UMY menyambut kunjungan anggota Komisi I DPR RI tersebut dan mengikuti diskusi, misalnya ada Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK, Faris Al-Fadhat MA PhD.

Baca Juga: IKT Kota Salatiga naik, tapi status Kota Toleran Turun dari 2 ke urutan 3 digeser Bekasi

Salah satu anggota Komisi I DPR RI sekaligus Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Sukamta PhD, dalam kesempatan tersebut memaparkan, perguruan tinggi punya peran penting dalam penguatan soft diplomacy atau diplomasi soft power.

“Perguruan tinggi seperti UMY yang mempunyai banyak mahasiswa internasional berposisi strategis dalam mengenalkan Indonesia kepada masyarakat dunia,” papar Sukamta.

Menurutnya, partisipasi dari perguruan tinggi dalam berinteraksi secara global di bidang pendidikan dapat menjadi penguatan soft diplomacy Indonesia, misalnya dengan pertukaran budaya dan pengembangan penelitian dari dosen maupun mahasiswa.

Lalu adanya diplomasi parlemen dapat juga menjadi respon atas dinamika yang terjadi dalam skala global, dimana DPR RI juga berfungsi mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan politik luar negeri dari segi parlementer.

Baca Juga: PN Jaksel kabulkan permohonan praperadilan, penetapan tersangka Eddy Hiariej tidak sah, ini konsekuensinya

“Khususnya BKSAP dibentuk sebagai alat kelengkapan DPR RI untuk menerjemahkan tugas tersebut. BKSAP juga bisa menjadi titik vokal dari diplomasi parlemen yang memiliki fungsi setara dengan komisi lain di DPR RI,” paparnya.

Jika di lembaga eksekutif memiliki Kementerian Luar Negeri, lanjut Sukamta, maka di legislatif atau parlemen memiliki BKSAP. Adapun lingkup kerja BKSAP, misalnya diplomasi di tingkat bilateral, regional dan internasional.

Apalagi selain aktif terlibat di forum-forum internasional, Indonesia juga tercatat mengikuti berbagai diplomasi terkait dengan isu-isu strategis, seperti mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta percepatan pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Kondisi Medan Zoo Kian Memprihatinkan, Komisi III DPRD: APBD Kota Medan Rp8,02 Triliun

“Kiprah Indonesia dalam diplomasi parlemen pun telah mendapatkan apresiasi dan kepercayaan dari banyak komunitas internasional, misalnya Indonesia pernah menjadi tuan tumah The First Global Parliamentary Meeting on Achieving the SDGs,” terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X