HARIAN MERAPI- Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, Melodia Rezadhini, berhasil merancang kapsul pendeteksi awal kanker kolorektal (kanker kolon). Kapsul tersebut diisi bakteri baik, yakni E.Coli Nissle 1917.
Adapun gejala terkena kanker kolorektal, antara lain ada perubahan pada kebiasaan buang air besar, perubahan konsistensi feses (tinja), adanya darah dalam tinja, dan perut terasa tak nyaman.
Jika mengonsumsi kapsul tersebut, beberapa waktu kemudian, ketika buang air besar menghasilkan feses berwarna biru, maka dapat terdeteksi positif kanker kolorektal.
Baca Juga: Perayaan lustrum IV dan gelar karya P5, SMKN 1 Pundong tampilkan kirab budaya
Suatu hal membanggakan, rancangan tersebut berhasil meraih medali emas dalam Grand Jamboree-International Genetically Engineered Machine (iGEM) Competition 2023 yang digelar di Paris, Prancis, baru-baru ini.
“Alhamdulillah, sudah 20 tahun kompetisi iGEM digelar, dan untuk pertama kalinya ini saya dari tim UGM Indonesia berhasil mendapatkan Gold Medal iGEM 2023,” ungkap Rezadhini.
Selain meraih medali emas dan penghargaan pada kategori Top 5 Best Diagnostics Project, sebut Reza, ia dan timnya merupakan satu-satunya peraih Inclusivity Award dalam kompetisi yang diikuti 400 tim dari universitas ternama dari 66 negara tersebut.
Lalu bisa diperolehnya penghargaan tersebut, sebab timnya juga mempertimbangkan aspek kehalalan dalam pembuatan model kapsul. Adapun judul penelitiannya, yakni “Novel Biodevice for Colorectal Cancer Screening using Escherichia coli Nissle 1917(EcN) with miRNAs as Biomarker.”
Menurutnya, dalam proyek kompetisi tersebut ia berkolaborasi dengan 16 mahasiswa UGM lainnya, yakni dari Fakultas Farmasi, Biologi, KKMK, Teknik, Teknologi Pertanian, dan MIPA.
Alasan diangkat isu tersebut, antara lain saat ini belum tersedia alat diagnostik awal, sehingga banyak pasien terdeteksi mengidap kanker kolorektal setelah stadium akhir.
Selain itu, alat pendeteksi kanker kolorektal yang ada saat ini pun termasuk mahal. Sedangkan kapsul rancangan yang ia buat dengan timnya diharapkan dapat menjadi alat pendeteksi kanker kolorektal yang dapat dengan mudah dijangkau masyarakat.
Baca Juga: Korban konsumen pembelian apartemen Malioboro City tuntut kepastian, bersurat lagi ke Bupati Sleman
“Dalam tim, saya bertugas di laboratorium basah dan banyak meneliti terkait biologi sintetik yang telah dimulainya sejak awal 2023,” ungkapnya.