HARIAN MERAPI - Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan perguruan tinggi pertama yang didirikan Pemerintah Indonesia setelah Indonesia merdeka.
Pada awal berdiri, 19 Desember 1949 silam, UGM hanya memiliki enam fakultas. Lalu seiring berkembangan zaman, jumlah fakultasnya kian bertambah.
Adapun fakultas termudanya, yaitu Fakultas Peternakan yang berdiri pada 10 November 1969 silam. Wajar saja, rangkaian kegiatan dies natalis ke-54 Fakultas Peternakan UGM banyak digelar pada tahun ini.
Salah satunya, rapat senat terbuka yang digelar di kompleks fakultas setempat, baru-baru ini. Rangkaian acaranya, antara lain Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Ir Budi Guntoro SPt MSc PhD IPU ASEAN Eng memaparkan kinerja yang telah dilaksanakan selama setahun terakhir.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Budi menjelaskan, pentingnya sektor peternakan sebagai bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Sektor peternakan berperan penting pada empat pilar dari 17 pilar SDGs, yaitu pilar kedua, ketiga, kedelapan, dan ketiga belas pada SDGs,” ungkapnya.
Ketahanan pangan dan pengembangan sistem peternakan yang ramah lingkungan, lanjut Prof Budi, menjadi isu penting di Indonesia. Terutama pada pilar pembangunan ekonomi, sektor peternakan salah satunya berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang layak selaras dengan tujuan ke-8 pada SDGs.
“Sedangkan pada pilar pembangunan lingkungan, diperlukan pengembangan sistem produksi peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan agar selaras dengan tujuan ke-13 pada SDGs,” jelas Prof Budi.
Sementara itu Rektor UGM, Prof dr Ova Emilia MMed Ed SpOG(K)PhD dalam sambutannya, antara lain memaparkan, peternakan sebagai salah satu sektor penopang dalam bidang ketahanan pangan.
Dengan demikian, menjadikan Fakultas Peternakan UGM mempunyai tantangan untuk mengembangkan sistem peternakan yang maju dan menghasilkan produk berkualitas untuk memastikan ketersediaan gizi.
“Namun, harus tetap dengan memperhatikan kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Upaya-upaya untuk mencapai ketahanan pangan nasional juga harus terus dilakukan,” tutur Prof Ova.
Ditambahkan, sebagai akademisi, ada empat hal yang bisa dilakukan Fakultas Peternakan UGM. Pertama, mempersiapkan SDM Peternak yang unggul dan inovatif.
Kedua, mengembangkan penelitian lintas disiplin sebagai upaya untuk meningkatkan penemuan teknologi yang inovatif dan adaptif.
Ketiga, turut berpartisipasi dalam pengembangan UMKM peternakan sebagai penyuplai protein hewani.