BANTUL, harianmerapi.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menargetkan 50 persen dari 6 ribu penyandang disabilitas yang ada di wilayahnya mendapat vaksinasi. Meski begitu, saat ini baru ada 1.430 dosis vaksin Sinopharm.
Sinopharm menjadi vaksin yang ditetapkan pemerintah untuk penyandang disabilitas di atas usia 18 tahun.
Ditemui di hari pertama vaksinasi kepada difabel, Kamis (19/8/2021), Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menjelaskan bahwa di wilayahnya terdapat 6 ribu penyandang disabilitas. Namun begitu, melihat syarat vaksin Sinopharm yang hanya bisa diberikan untuk usia 18 tahun keatas, sehingga pihaknya menargetkan 3 ribu difabel.
"Vaksin untuk penyandang disabilitas ini kita mulai, sekarang tersedia 1.430 dosis vaksin pertama yang habis dalam 3 hari ke depan. Tapi sebelum habis kita minta lagi," ungkapnya.
Baca Juga: Pare Lumpuhkan Tekanan Darah Tinggi
Lebih lanjut Halim mengatakan, seluruh difabel yang ditargetkan Pemkab Bantul selesai disuntikkan vaksin hingga September mendatang. Selain dilaksanakan di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, vaksinasi juga akan digelar di SLB Manding, dan Rumah Sakit Rehabilitasi Medik Pundong.
"Hari ini (Kamis) sudah kita mulai dan dilanjutkan besok di SLB Manding dan Rumah Sakit Rehabilitasi Medik di Pundong," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharja mengakui vaksin Sinopharm ini memang sudah ditetapkan diberikan kepada penyandang disabilitas. Akan tetapi pihaknya menegaskan untuk penyandang disabilitas usia 12-18 tahun, tetap akan mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Pengibar Bendera Merah Putih di Gunung Cykloop Berhasil Dievakuasi Tim SAR
"Difabel yang usia remaja 12-18 tahun, itu tentunya akan kita vaksinasi. Tapi kita akan menggunakan Sinovac," tegasnya.
Terkait dengan tempat pelaksanaan vaksin, Agus Budi mengatakan menyesuaikan dengan pendekatan pelayanan. Di Kantor Dinkes sendiri pihaknya menargetkan sekitar 445 sasaran, sedangkan untuk pelaksanaan di SLB Manding dan RS Rehabilitasi Medik ditargetkan masing-masing 500 dan 150 sasaran.
"Nanti sesuai dengan data Dinsos (Dinas Sosial) kita akan koordinasikan dan akan kita vaksin," pungkasnya. *