HARIAN MERAPI - Untuk menekan angka stunting atau kekerdilan di Kota Salatiga salah satunya adalah mengamati dan memperhatikan kehamilan sejak dini.
Karenanya, Penjabat (Pj) Walikota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi mengingatkan program Nginceng Wong Meteng (mengamati orang hamil sejak dini) untuk mengatasi stunting.
Sebab, program penanganan stunting tidak hanya melihat pada masa tumbuh anak yang terlambat, namun juga perhatian sejak kehamilan muda sampai persalinan menjadi salah satu kunci keberhasilan.
Baca Juga: Bendungan Siluwur didesain ulang dan akan dibangun baru, ini sebabnya
Pernyataan Sinoeng ini ditegaskannya saat acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2024 di Aula Kecamatan Sidorejo, Salatiga, Jumat (27/1/2023) lalu.
Ia juga menekankan, program yang diusulkan dalam Musrenbang di Kecamatan Sidorejo harus ada yang berpihak kepada program penurunan kemiskinan dan penanganan stunting di wilayah.
Kecamatan Sidorejo harus memberikan prioritas selain pada kegiatan fisik namun untuk kegiatan non fisik terutama dalam pemberdayaan perempuan dan UMKM.
Baca Juga: Wisata Alam Puncak Suroloyo Kulon Progo jadi harapan warga dongkrak ekonomi, tapi kondisinya begini
“Penanganan kemiskinan, stunting dan gerakan super tangguh yang diampu oleh SKPD/OPD harus dilakukan dengan baik. Pendataan by name by address harus dikawal betul dan tidak hanya dari kelurahan saja, tapi juga tim penggerak PKK,” kata Sinoeng N Rachmadi.
Angka stunting di Kecamatan Sidorejo menurutnya agak tinggi, ada laporan 155 kasus. Menindaklanjuti kasus ini, Pemkot Salatiga akan memantau lewat puskesmas, posyandu, dan pemberian asupan makanan tambahan bergizi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pada bagian lain, ia juga menyinggung kondisi geografis wilayah Kecamatan Sidorejo yang mempunyai potensi bencana.
Pj Walikota Salatiga, menegaskan bahwa yang tidak kalah penting adanya sertifikasi mengadakan pelatihan, substansi, materi dan pemberiaan permodalan melalui seperti Bank Jateng maupun Bank Salatiga. Serta membuka terhadap perbankan nasional untuk dihadirkan sebagai pendorong atau mensuport permodalan. *