Beras menguning di Pulo Gadung bukan untuk bansos COVID-19, begini penjelasan dari Pasar Jaya

photo author
- Rabu, 18 Januari 2023 | 17:25 WIB
Penyaluran bansos beras kepada warga di RW 10 Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (11/8/2021). ( ANTARA/Anisyah Rahmawati )
Penyaluran bansos beras kepada warga di RW 10 Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (11/8/2021). ( ANTARA/Anisyah Rahmawati )

HARIAN MERAPI - Dugaan penimbunan beras untuk bansos COVID-19 yang mencapai ratusan ton dan menguning di sebuah gudang di Pulo Gadung, Jakarta Timur, terbantahkan.

Sekretaris Perusahaan Perumda Pasar Jaya Muhammad Fachri menegaskan bahwa beras tersebut adalah sisa dari stok cadangan pengaman (buffer stock) usaha retail Perumda Pasar Jaya dan bukan untuk bantuan sosial (Bansos) COVID-19 pada 2020.

"Untuk beras di gudang Pulo Gadung itu sisa usaha Pasar Jaya dari usaha retail," tandas Fachri, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga: KPU DIY gelar uji publik rancangan penataan dapil dan alokasi kursi anggota DPRD DIY di Pemilu 2024

Dia menjelaskan total beras di gudang itu sebanyak 920 ton itu, merupakan stok pengaman yang disediakan untuk menjaga operasional produksi, namun pengadaannya berbarengan dengan periode pengadaan penyaluran bansos.

"Pasar Jaya saat penugasan periode April-Desember 2020 itu ada 11 tahap penyaluran bansos. Di tiap tahap itu ada yang di-buffer, itu yang dilakukan Pasar Jaya," katanya.

Sementara untuk penugasan Bansos penanggulangan COVID-19 pada Perumda Pasar Jaya sendiri, kata Fachri, telah diselesaikan seluruhnya secara tuntas pada 2020.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,1 guncang Melonguane, terasa hingga Kabupaten Sangihe

"Pasar Jaya dalam hal bansos sudah menuntaskan pekerjaannya. Apa yang sudah diamanatkan Dinsos untuk penyaluran itu sudah selesai. Iya, itu April-Desember 2020, bansos Pasar Jaya sudah tuntas," kata dia.

Sebelumnya, kabar dugaan penimbunan beras untuk bansos COVID-19 disampaikan oleh pegiat media sosial, Rudi Valinka, melalui akun Twitter, @kurawa.

Rudi menyebut beras itu tersimpan di gudang sewaan yang berlokasi di kawasan Pulo Gadung.

Baca Juga: Hasil demo nelayan Pati, Menteri KKP minta masukan besaran PNPB baru

"Temuan Dugaan Korupsi Program Bansos Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp2,85 triliun. Hasil audit forensik Ernst & Young yang belum dibuka ke publik neh," ujar Rudi dalam akun Twitter, @kurawa.

Rudi menyebut semua berawal dari info 'whistle blower' yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di gudang sewaan di Pulo Gadung.

Rudi menyebut, pada 2020, Dinas Sosial DKI Jakarta menunjuk tiga perusahaan untuk penyaluran paket sembako, yaitu Perumda Pasar Jaya, PT Food Station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X