Dua ruang kelas tanpa plafon, kegiatan belajar siswa terganggu, kok bisa ... 

photo author
- Senin, 9 Januari 2023 | 21:25 WIB
Salah satu ruan kelas SMP 1 Mejobo Kudus tanpa plafon. Kalau hujan terjadi rembesan hingga menyebabkan dalam ruangan becek. ( Foto : Mc. Thoriq)
Salah satu ruan kelas SMP 1 Mejobo Kudus tanpa plafon. Kalau hujan terjadi rembesan hingga menyebabkan dalam ruangan becek. ( Foto : Mc. Thoriq)

HARIAN MERAPI - Kegiatan belajar sebagian siswa SMP 1 Mejobo Kudus terganggu saat turun hujan. Kok bisa? Hal itu karena dua ruang kelas belum terpasang plafon, sehingga ketika turun hujan kondisi dalam ruangan menjadi becek. Itu terjadi karena ada percikan air hujan masuk melalui celah-celah genteng.  

Kepala SMP 1 Mejobo, Aksis Darmawan membenarkan, kondisi rembesan air hujan menggangu kegiatan belajar mengajar di kelas. Apalagi bila turun hujan lebat disertai angin, kondisi ruang kelas semakin becek karena air juga masuk lewat jendela.

"Itu terjadi karena ruang kelas menghadap ke lapangan sekolah. Tetapi kami sudah mengantisipasi pakai kanopi di jendela atau ventilasi, agar air hujan yang terbawa angin bisa tertahan," ujarnya, Senin (9/1/2023).

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,6 di selatan Pacitan, terasa di Jogja hingga Cilacap

Kondisi dua ruang kelas yang terkena rembesan air sebenarnya telah mendapatkan dana rehabilitasi atap tahun 2021 silam. Saat itu, ada tiga ruang kelas yang mendapatkan rehabilitasi atap, tetapi baru satu ruang yang sudah diplafon.

"Ruang kelas yang sudah diplafon kondisinya sudah bagus. Sedang dua ruang kelas belum pasang plafon, kalau pas hujan terkena rembesan air hujan," jelasnya.

Meski kondisi ruang tidak kondusif saat hujan, Aksis menyatakan tetap dilakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Namun, ditunda untuk sementara waktu menunggu kondisi ruangan kelas kering dan tidak tergenang.

Baca Juga: BRI Liga 1, PSIS Semarang Dipecundangi Bhayangkara FC 0-1

"Pembelajaran tidak kamj liburkan, tapi memang menunggu kering," katanya.

Sementara, Sekretaris Dinas Kependidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Moh Zubaedi mengaku sudah mendapatkan laporan dari kepala sekolah terkait ruang kelas yang terkena rembesan air hujan.

Zubaedi menyebut, kondisi ruangan kelas tersebut sudah dilakukan rehab atap, namun karena anggarannya tidak mencukupi, maka tidak sampai dilakukan pemasangan plafon. Rehab sendiri dilakukan dengan menggunakan anggaran APBD Perubahan tahun 2021.

Baca Juga: Seberapa penting pendidikan seks bagi anak, dan apa manfaatnya?

"Anggarannya sekitar Rp 180 Juta untuk rehab atap tiga ruang kelas. Tapi yang dipasang plafon baru satu ruang kelas karena anggarannya tidak mencukupi," tegasnya. 

Pihaknya akan mengusulkan rehab untuk plafon dua ruang kelas di SMP 1 Mejobo pada APBD Perubahan 2023. Sefang untuk mengantisipasi kondisi lebih parah, Zubaedi meminta agar sekolah setempat melakukan tindakan emergency terlebih dahulu.

"Kita hanya sebatas usulan saja, nanti kita usulkan di APBD Perubahan 2023. Tapi sekolah sudah bagus, karena bagian ventilasi dipasangi sendiri semacam kanopi untuk mengantisipasi hujan angin," tandasnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X