HARIAN MERAPI - Drs. H. Ridwan Saidi lahir di Jakarta pada 2 Juli 1942. Ia meninggal pada Minggu (25/12) di usia 80 tahun.
Berikut profilnya yang di lansir dari wikipedia. Ridwan Saidi adalah seorang budayawan Betawi, sejarawan, dan intelektual Islam.
Ia juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1977-1987 melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Stasiun Senen masih dipadati para pemudik
Ridwan tercatat sebagai jebolan Universitas Indonesia (UI) Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial (FIS). Pada tahun 1974-1976, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sebagai seorang budayawan Betawi, ia banyak terlibat dalam aktivitas pelestarian budaya serta menulis buku-buku mengenai masyarakat Betawi.
Ridwan pernah aktif dalam kegiatan Muktamar Rakyat Islam sedunia di Irak pada 1983. Setahun kemudian Ridwan juga pernah aktif dalam Festival Budaya Babylonian di Irak. Bahkan pada tahun 2003, ia menjadi Ketua Steering Committee Kongres Kebudayaan.
Selain itu ia juga pernah menjadi Ketua Komite Waspada Komunisme dan menjadi ketua serta pendiri Yayasan Renaissance di tahun 2013.
Baca Juga: Kasus perusakan SMA Bopkri 1, begini pernyataan polisi....
Ridwan pernah menyulut kontroversi dengan musisi Ahmad Dhani, Dewa 19 dengan mengatakan bahwa Dani sebagai kaum Yahudi sebagaimana dikutip dalam bukunya Fakta dan Data Yahudi di Indonesia : Dulu dan Kini (2006) yang ditulis bersama Rizki Ridyasmara. Buku tersebut menilai Dhani merupakan seorang pengikut Yahudi lantaran banyaknya lambang-lambang Yahudi dalam album Ahmad Dhani dan Dewa 19.
Namun, menjawab klaim tersebut Dhani mengatakan itu adalah hal yang biasa. Lagi pula ia menganggap semua gambar itu adalah karya seni.
Terlepas dari kontroversinya yang sudah lalu, berikut karya Ridwan dalam bidang politik dan kebudayaan:
1. Golkar Pasca pemilu 1992 yang terbit pada tahun 1993
2. Anak Betawi Diburu Intel Yahudi yang diterbitkan pada tahun 1996
3. Profil Orang Betawi: Asal muasal, kebudayaan, dan adat istiadatnya yang diterbitkan pada tahun 1997
"Sekitar Tuntutan Rakyat Kembali ke UUD 1945", Orasi Dalam Acara Memorandum Kembali kepada UUD 1945 oleh: Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu yang diterbitkan oleh Indonesia Berhimpun pada tahun 2006
Baca Juga: Mini Zoo Jogja Exotarium Sleman di hari jadi ke-5 luncurkan wahana baru rumah rucing
4. Status Piagam Jakarta: Tinjauan hukum dan sejarah pada tahun 2009
5. Aku HMI: Narasi Ridwan Saidi, yang diterbitkan pada Yayasan Renaissance tahun 2015
6. Golok Wa Item: Sejarah Power System Sunda Kalapa yang diterbitkan Yayasan Renaissance pada tahun 2015
7. Khazanah Tatar Sunda: Tinjauan Historis yang diterbitkan oleh CV. Trinanda pada tahun 2016
8. Si Manalagi: Narasi Epos Betawi yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2016
9. Facta Documenta Jakarta yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2016
10. Sejarah Tangerang Selatan yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2016
11. Kampungku Kemayoran yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2017
12. Palmera: Fakta kekerabatan Purba Indonesia yang diterbitkan Yayasan Renaissance pada tahun 2017
13. Langkah Bersejarah Dahlan Abdullah (Wali kota Jakarta 1942-1945 dan Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat 29 Agustus 1945) yang diterbitkan oleh Yayasan Renaissance pada tahun 2018.
Baca Juga: Innalillahi! Budayawan Betawia Ridwan Saidi meningal dunia