HARIAN MERAPI - Gunung Tidar Magelang sebelum menjadi obyek wisata alam kebun raya dikenal keramat, angker, dan gawat.
Sejarah syiar Islam Syekh Subakir di Gunung Tidar Magelang yang keramat itu juga tidak begitu saja diketahui.
Pada awalnya, Gunung Tidar Magelang yang keramat juga belum seperti sekarang. Bahkan, masih kersang dan hanya dikenal gawat keliwat-liwat.
Baca Juga: Indikator makro menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia, sehingga jadi daya tarik bagi investor
Seperti apa Gunung Tidar Magelang sebelum dibangun semegah sekarang?
Supardi, warga setempat mengatakan Gunung Tidar Magelang mulai ramai setelah terungkap sejarahnya sebagai petilasan Syekh Subakir.
Waktu itu sekitar tahun 1970an sudah banyak peziarah yang datang tirakat di petilasan Syekh Subakir dan Kiai Sepanjang.
Namun, saat itu petilasan Syekh Subakir dan lainnya sama sekali belum dibangun. Masih berupa gundukan tanah yang dikeramatkan.
Saat itu pula Gunung Tidar masih gundul. Banyak penebang liar menghabiskan pohon-pohon besar di kawasan gunung tersebut.
Waktu itu juga belum diketahui kisah syiar Islam Syekh Subakir. Warga sekitar hanya percaya ada yang aneh dengan Gunung Tidar itu.
Sementara sebagian orang yang tidak percaya dan meremehkan banyak yang jadi korban.
Supardi mengaku saat itu masih berusia sekitar 5-6 tahun. Dia mengaku tahu riwayat masa lalu Gunung Tidar dari cerita kakek moyangnya.
Dan, sejak kecil itu pula Supardi sudah akrab dengan Gunung Tidar. Di saat orang marak menebangi pohon di seputar Gunung Tidar, Supardi justru senang menanami pohon.
Rumah Supardi sendiri berada di bawah gunung itu, dan Supardi merasa khawatir sekaligus prihatin karena Gunung Tidar menjadi gundul.