Dia mengatakan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. Di Musim hujan ini, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang agar mengungsi ke daerah aman untuk sementara.
"Hindari bencana tanah longsor dengan mengungsi, untuk mencegah terjadi korban jiwa dan kerugian," kata dia.
Dia mengatakan gladi diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dan skill para personel. Gladi dilakukan mulai dari penanganan para korban, sterilisasi lokasi bencana, hingga penanganan paska bencana.
"Jadi harus ada disiagakan personel dan peningkatan skill," kata dia.
Baca Juga: Kisah misteri wanita Jepang cantik yang gentayangan setelah dibunuh suaminya karena selingkuh
Dia mengatakan pemerintah daerah harus siap dan tanggap terhadap bencana yang akan terjadi, utamanya pada daerah rawan bencana. "Cuaca ekstrim, personel disiagakan untuk penanganan bencana," kata dia.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan gelar merupaladi posko merupakan latihan bersama dalam kesiapsiagaan penanganan bencana alam.
"Gladi untuk peningkatan kesiapsiagaan penanganan bencana. Temanggung merupakan daerah bencana," kata Toifur Hadiwuryanto.
Baca Juga: Transisi energi di Indonesia bisa dilakukan dengan memberdayakan G20 dan k eketuaan ASEAN tahun 2023
Dia mengatakan BPBD Temanggung mensiagakan sekitar 200 personel dari berbagai elemen. Mereka sebagian on call, namun ada yang siaga di pos masing-masing. dan
Elemen tersebut, diantaranya yakni relawan, organisasi masyarakat, PMI, SAR, TNI dan Kepolisian. Mahasiswa dan pelajar juga dilibatkan untuk penanganan bencana alam di Temanggung.
"Tidak hanya personel, peralatan juga disiagakan. Peralatan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis dari bencana yang terjadi," kata dia. *