HARIAN MERAPI - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lebih memilih pendekatan program dibanding pendekatan sosok nama capres.
Karena itu, saat ini KIB mengklaim fokus untuk menuntaskan pembahasan program kerja koalisi yang terangkum dalam Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai sah-sah saja KIB memilih pendekatan program dan belum mendeklarasikan nama calon presiden yang hendak didukung di 2024.
Menurutnya, langkah itu diambil sembari menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Itu bagus-bagus saja kalau KIB punya konsep PATEN dan belum mengusung capres-cawapres. Memang tidak akan mengusung capres-cawapres kecuali sudah mendapat restu Jokowi," katanya di Jakarta, hari ini.
Menurutnya, PATEN juga tepat dipakai sebagai program andalan mengingat ekonomi Indonesia masih di bawah ancaman kondisi ekonomi global yang sedang bergejolak.
Belum lagi, persoalan ekonomi dalam negeri seperti angka pengangguran dan kemiskinan.
"Karena saat ini sedang hancur ekonominya. Banyak yang menganggur, banyak yang tidak bisa makan, banyak yang miskin. Itu perlu pendekatan PATEN, tapi konsepnya harus jelas, harus langsung ke jantung rakyat, rakyat harus menerima. Kalau tidak dirasakan oleh masyarakat, susah," tegasnya.
Ujang menegaskan pendekatan program yang dipilih KIB bisa dan cocok diterapkan di Indonesia. PATEN harus bisa menghasilkan program konkret yang ditujukan dan dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
Baca Juga: Tol Semarang-Demak Seksi II difungsikan 18 November 2022, diharapkan bisa urai kemacetan Pantura
"Soal cocok, cocok saja. Yang penting rakyat bisa merasakan kue pembangunan di republik ini. Jangan hanya elite yang merasakan. Konsep PATEN ini mestinya langsung ke jantung rakyat. Rakyat bisa merasakan kebijakan tersebut," tandasnya.
Menurutnya, isu ekonomi akan mampu dan bisa cukup efektif dalam menaikkan elektabilitas dan popularitas KIB maupun capres yang nantinya diusung ketika mampu ditangkap dan dirasakan masyarakat.
"Bisa saja untuk menaikkan elektabilitas KIB. Rumusnya masyarakat merasakan, masyarakat menikmati, masyarakat merasa dibantu dan bantuannya sampai ke masyarakat," pungkasnya.
Demokrasi Lebih Sehat
Artikel Terkait
Adakan pertemuan di Makassar, Pengamat sebut bisa jadi tonggak soliditas KIB
Zulkifli Hasan dan Mardiono puja-puji Airlangga, apakah KIB sepakat mencapreskannya?
Jika PDIP dan PKS Merapat ke KIB, pengamat : Pilpres 2024 lebih nyaman
KIB berani canangkan kerja politik modern, Pengamat: Peluang besar dilirik pemilih yang inginkan kerja nyata
Mungkinkah KIB dan PDIP Bergabung untuk Mengusung Ganjar-Airlangga?