HARIAN MERAPI - Langkah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) meluncurkan program kerja Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional PATEN, lebih dulu dari pada mengumumkan Capres-Cawapres, disebut pengamat politik dari Universitas Indonesia Cecep Hidayat sebagai bentuk politik modern.
“Kita berhadapan dengan pemilih yang rasional dan irasional. Nah yang rasional akan tertarik pada program. Ini juga menunjukkan partai di Indonesia bergerak ke arah yang modern, yang memiliki program,” kata Cecep saat berbincang hari ini (10/11/2022).
Dengan mengusung program PATEN, memiliki peluang besar untuk dilirik oleh pemilih yang menginginkan kerja nyata.
Baca Juga: TMMD Sengkuyung tahap III 2022, bangun talud di Sidoharjo Samigaluh
“Selanjutnya, ketika nanti Capres-Cawapres yang diusung menang, tinggal bikin komitmen, dan harus menjalankan program yang sudah dirancang tersebut,“ tambah Cecep. Apalagi jika Capres-Cawapres berasal dari internal KIB.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berulang kali menyebutkan kesiapan KIB untuk melanjutkan kerja pemerintahan Presiden Jokowi. "Apa yang menjadi gagasan dan arah pembangunan bapak presiden sudah dipahami oleh KIB," kata Airlangga.
Cecep menambahkan, masyarakat harus bisa melihat program kerja Jokowi yang bermanfaat dan pantas untuk dilanjutkan. “Masyarakat kemudian program pemerintah yang baik, baiknya dilanjutkan pemerintah setelahnya. Jangan selalu kebijakan pemerintah sebelumnya dianggap salah,” sebut Cecep.
Baca Juga: Tetes keringat karyawan dan penerima kredit BRI diwujudkan gedung Sekolah Dasar
Salah satu prestasi yang ditorehkan pemerintah adalah penanganan pandemi covid dan perekonomian yang pulih ditengah berbagai tantangan global.
Program Ekonomi
Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Airlangga Suko Widodo menilai pemilihan isu ekonomi ditonjolkan KIB sebagai pembeda dari kandidat lain.
"Artinya memang KIB itu mengangkat isu yang mutakhir, mencari ruang-ruang yang selama ini tidak terlalu dibahas oleh lawan-lawan politiknya, terutama isu terhadap masa depan ekonomi yang suram," terangnya.
Suko menilai jarang ada kandidat dalam kontestasi pilpres yang fokus pada isu ekonomi. "Sejauh ini memang betul, tidak menarik (bagi kandidat), selalu yang dibicarakan soal kebangsaan, soal kerukunan, keamanan," tegasnya.
Baca Juga: Teladani semangat pahlawan untuk membangun Kulon Progo
Isu ekonomi menjadikan KIB bisa mempunyai nilai lebih di mata publik yang mengharap ada kejelasan terkait kondisi ekonomi Indonesia di masa mendatang.
Artikel Terkait
Kombinasi internal dan eksternal, KIB akan realistis usung kandidat yang punya peluang besar untuk menang
KIB belum putuskan kandidat Capres, Peneliti : KIB pilih policy oriented untuk bangun koalisi permanen
Adakan pertemuan di Makassar, Pengamat sebut bisa jadi tonggak soliditas KIB
Zulkifli Hasan dan Mardiono puja-puji Airlangga, apakah KIB sepakat mencapreskannya?
Jika PDIP dan PKS Merapat ke KIB, pengamat : Pilpres 2024 lebih nyaman