HARIAN MERAPI – Kasus gangguan ginjal akut atipikal pada anak (GAAPA) terus menurun sejak 18 Oktober 2022.
Penurunan tersebut salah satunya berkat pelarangan pemberian obat cair/sirup yang diduga mengandung unsur kimia EG dan DEG kepada anak.
Sebagaimana diunggah twitter @KemenkesRI yang dikutip harianmerapi.com Rabu (9/11/2022), kabar baik ini turut didukung oleh pemberian obat penawar racun, Fomepizole kepada pasien GAAPA sebagai bagian dari terapi/pengobatan.
Baca Juga: Bintang Captain America Chris Evans dinobatkan sebagai pria terseksi 2022
Meski terkendali, langkah antisipatif terus dilakukan Kemenkes RI bersama pihak terkait.
Ini guna memastikan fasyankes dan apotek tidak memberikan obat dalam bentuk cair kepada masyarakat.
Baca Juga: Iga Swiatek genggam peringkat dunia WTA
Sebagai gantinya, masyarakat masyarakat bisa mendapatkan obat dalam bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal) atau lainnya.
Unggahan tersebut banyak mendapat tanggapan dari netizen.
Baca Juga: Dua pemeran video porno kebaya merah ternyata telah bikin 92 video syur
Umumnya mereka menanyakan mengapa hal ini (kasus ginjal akut) bisa terjadi, padahal sudah ada lembaga pengawasan obat-obatan.