BANTUL, harianmerapi.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul telah menyiapkan lahan seluas 2 ribu meter persegi untuk pengembangan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC). Tanah di samping RSLKC Bambanglipuro itu dibebaskan dengan anggaran APBD Bantul senilai Rp 2,5 miliar. Namun begitu lantaran kebijakan refocusing, anggaran pembangunan pun urung disiapkan. Sehingga pembangunan belum bisa dipastikan kapan akan dimulai.
Kepala Dinas (Dinkes) Bantul, Agus Budi Rahardjo menyebut RSLKC memanfaatkan kompleks bangunan di Jalan Samas yang sebelumnya adalah puskesmas sebelum pindah. Sebelum pandemi kompleks bangunan itu rencananya akan digunakan dan dikembangkan rumah sakit tipe D.
"Karena kebutuhan penanganan Covid-19 maka kita gunakan dulu untuk rumah dakit lapangan," terang mantan wakil ditektur RSUD Panembahan Senopati tersebut.
Agus Budi mengatakan pengembangan rumah sakit tipe D itu akan dilakukan dengan menambah bangunan lagi di sisi timur rumah sakit yang ada sekarang. Lahan untuk pengembangan pun sudah disiapkan seluas 2 ribu meter persegi.
"Sudah dibebaskan lahannya anggaran tahun 2020 sekitar Rp 2,5 miliar. Pengeringan sudah clear, hanya belum bisa dianggarkan untuk pembangunannya," sebut Agus Budi.
Sementara, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih membenarkan lahan seluas 2.000 meter di sebelah timur rumah sakit telah dibebaskan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bantul. Belum adanya anggaran pembangunan rumah sakit itu menurut Halim disebabkan refokusing anggaran.
Baca Juga: 46 Persen Lulus Kurang dari 4 Tahun, 315 Mahasiswa UKDW Yogyakarta Diwisuda secara Online
"Harapannya pembangunan rumah sakit bisa dibangun dari APBN. Kalau tidak, ya akan membangun sendiri," sebutnya.
Halim menyebut jika sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan DIY terkait pembangunannya. Pihaknya berharap pembangunan pengembangan rumah sakit itu bisa dilakukan menggunakan anggaran dari pusat. Seperti halnya pengembangan jumlah kapasitas dan fasilitas RSLKC yang dibantu dari Pemerintah Pusat.
"Ini menjadi perhatian Pemerintah Pusat, sehingga menteri kesini panglima juga, karena Bantul satu-satunya kabupaten yang memiliki rumah sakit lapangan yang dibangun dengan cepat," pungkasnya. *