Kunjungi RST di Semarang, KSAD: Optimalkan 95 RST Tangani Pasien Covid-19

photo author
- Kamis, 29 Juli 2021 | 22:46 WIB
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) didampingi Wakapendam IV Diponegoro Letkol Inf Gasim diwawancara wartawan. (Foto: Dok. Pendim 0733) (Pendim 0733)
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) didampingi Wakapendam IV Diponegoro Letkol Inf Gasim diwawancara wartawan. (Foto: Dok. Pendim 0733) (Pendim 0733)

SEMARANG, harianmerapi.com - KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa melakukan kunjungan kerja memantau penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Tentara (RST) Bhakti Wira Tamtama Kesdam IV Diponegoro, Kamis (29/7/2021).

Kepada wartawan, KSAD mengungkapkan, TNI AD melalui 95 rumah sakitnya di seluruh Indonesia, telah intensif sejak awal 2020 menangani pasien Covid-19.

Baik saat pandemi datang di gelombang pertama maupun kedua, TNI AD telah berusaha mengelolanya secara nasional. Penanganan tersebut dimaksudkan agar pelayanan di rumah sakit bisa maksimal.

"Jika dibiarkan, takutnya akan ada rumah sakit yang kewalahan karena perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan positivity rate antar daerah berbeda-beda," jelasnya.

"Ada suatu rumah sakit yang penuh, namun ada juga yang lowong. Inilah yang coba dikelola dengan manajemen yang baik," tambahnya.

Baca Juga: Berdarah-darah, Wajah Siswa SMP Diduga Dibunuh Nyaris Tak Dikenali

Dicontohkan KSAD, kebutuhan dokter umum, perawat, hingga spesialis patologi klinik di laboratorium PCR, diambil dari rumah sakit daerah-daerah lain dan disalurkan kepada rumah sakit yang mengalami positivity rate tinggi.

Misalnya saja dari rumah sakit Palembang dan Makasar, kemudian dibawa ke rumah sakit yang sedang banyak pasiennya. Belum lagi untuk obat-obatan.

Kejadian seperti mengambil tenaga dari rumah sakit di Jawa Timur dan Jawa Barat untuk dikirim ke Jawa Tengah, sementara untuk Jawa Tengah kirim oksigen ke Jawa Timur dan seterusnya, sudah berlangsung selama ini.

Hal tersebut, tutur KSAD, merupakan salah satu alasan mengapa perlunya mengikuti proses penanganan Covid-19 ini secara terus-menerus.

"Kami menyebut kondisi ini sebagai manajemen saling bantu. Kalau tidak kerja sama maka tidak akan bisa bagus penanganannya. Termasuk memperhatikan pasien yang membutuhkan ICU berdasarkan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau angka yang menunjukkan prosentase tingkat penggunaan tempat tidur pada satuan waktu tertentu di unit rawat inap."

KSAD mencontohkan saat BOR ICU di Madiun 100 persen, sementara di RST dr Soedjono Magelang masih ada, maka pasiennya ditarik ke sana. Padahal dari Madiun harusnya ke Malang, tapi itu tidak.

"Jadi, penanganan Covid-19 memang tidak perlu mengenal adanya batas wilayah administrasi, sehingga bantuannya bisa optimal," tambah dia.

Dalam kunjungan ke Jawa Tengah, KSAD bersama istri yang juga Ketua Persit Kartika Candra Pusat, didampingi Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudiyanto dan Kasdam IV Diponegoro Brigjen TNI Widhi Prasetijono juga menyemangati Nakes melalui video konferen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X