HARIAN MERAPI - Muncul cluster umrah pada kasus Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung langsung melakukan tracing.
Tracing ditujukan pada orang-orang yang melakukan kontak dengan korban Covid-19.
Mereka yang ditracing pada kasus cluster umrah diantaranya anggota keluarga dan teman-teman perjalanan saat ibadah umrah.
Baca Juga: Pemerintah serius bangun Ketahanan Pangan Nasional, jangan kesampingkan kesejahteraan petani
Namun karena yang melakukan ibadah umrah tidak hanya warga Temanggung sehingga akan dilakukan koordinasi lintas kabupaten.
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung telah mengantongi biro perjalanan umroh yang digunakan korban.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dr Intan Pandanwangi mengatakan cluster umrah diketahui begitu ada kasus kematian akibat paparan Covid-19 dari orang yang pulang beribadah umrah.
"Beliau meninggal di rumah sakit," kata dia, Rabu (14/9/2022)
Dia mengatakan sejauh ini baru terdeteksi ada 3 warga yang terpapar Covid-19 dari cluster umroh ini. Kini mereka sedang menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga: Kedaulatan Pangan Nasional, Puan Maharani bantu 52 desa P3-TGAI Sukoharjo, ini rincian penerimanya
Korban meninggal dalam perawatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Temanggung.
Sebelumnya ia menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dr Intan Pandanwangi mengatakan petugas medis RSUD Temanggung telah berusaha seoptimal mungkin dalam perawatan.
"Warga tersebut punya komorbid. Dan meninggal beberapa waktu setelah masuk dalam perawatan RSUD Temanggung," kata dr Intan Pandanwangi.
