HARIAN MERAPI – Kenaikan harga BBM terus mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan. Unjuk rasa menuntut pembatalan kenaikan harga BBM datang dari sejumlah mahasiswa di banyak daerah.
Sementara dari ranah parlemen, Partai Keadilan Sosial (PKS) juga menolak kenaikan harga BBM.
Sejumlah tokoh cendekia dan ekonom pun menyuarakan keanehan terhadap kenaikan harga BBM.
Salah satunya, Fadli Zon, politikus Partai Gerindra yang dengan tegas menyebut ada narasi sesat dari pemerintah terkait kenaikan harga BBM tersebut.
Melalui kanal YouTube Fadli Zon Official, dia mengemukakan adanya beberapa narasi menyesatkan terkait kebijakan harga BBM.
Menurut Fadli Zon narasi menyesatkan itu adalah pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menyebut anggaran subsidi energi kita mencapai Rp502 triliun.
Fadli Zon mengatakan, banyak kalangan dan para ekonom memprotes pernyataan tersebut karena dianggap tidak menggambarkan kenyataan sebenarnya.
“Nyatanya, subsidi BBM dalam APBN kita hanya Rp149,4 triliun dari total subsidi energi sebesar Rp289 triliun,” kata Fadli Zon.
Baca Juga: Kapolri bertindak tegas, ada laporan anggota melanggar, langsung copot
Kemudian, narasi menyesatkan lainnya adalah pernyataan pemerintah yang menyebut kenaikan harga BBM telah menambah beban APBN.
Padahal, kata Fadli Zon meskipun tergolong net oil importer setiap kenaikan harga minyak dunia sebenarnya ikut menaikkan pendapatan pemerintah.
Narasi menyesatkan berikutnya adalah pernyataan Presiden Jokowi dan Sri Mulyani yang menyebut subsidi untuk rakyat sebagai beban bagi APBN.
Dia menjelaskan, bahwa APBN itu adalah shock absorber yang berfungsi sebagai peredam guncangan.