Ganjar Pranowo saat menyambangi lokasi produksi Genose di Science Technopark (STP) UGM, Selasa (5/1).
PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah akan menggunakan Genose untuk meningkatkan kapasitas surveillance Covid-19. Sebanyak 100 alat telah dipesan untuk digunakan di rumah sakit serta puskesmas.
Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menyambangi lokasi produksi Genose di Science Technopark (STP) UGM, Selasa (5/1).
"Saya tadi mencoba, sangat simpel hanya dengan meniup nafas, dalam waktu 3 menit sudah keluar hasilnya. Kami mau beli 100, tapi saat ini baru dapat 35," ungkapnya.
Pengadaan Genose saat ini masih terhambat ketersediaan alat yang terbatas. Alat deteksi ini sendiri baru mendapat izin pada 24 Desember 2020, sehingga jumlah alat yang telah diproduksi belum cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Ganjar mengungkapkan, jika kapasitas produksi sudah mencukupi, diharapkan lebih banyak alat Genose yang dapat diterapkan di puskesmas dan juga fasilitas umum di Jawa Tengah.
"Kalau semua puskesmas bisa, itu bagus sekali. Tempat umum juga, tapi itu prioritas berikutnya karena saat ini produksinya belum banyak," imbuhnya.
Ganjar mengunjungi STP UGM bersama perwakilan dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan RSUP Dr Kariadi Semarang untuk melihat langsung cara kerja Genose serta aktivitas produksi yang dilakukan.
Ia menyebut langkah Pemprov untuk menggunakan Genose sebagai keputusan politik yang penting untuk dilakukan agar Indonesia tidak terus-menerus bergantung pada alat yang tidak diproduksi di dalam negeri dan berbiaya mahal.
Genose sendiri dijual dengan harga sebesar Rp 62 juta dan bisa digunakan berulang kali dengan menggunakan kantong yang bisa dibeli dengan harga Rp 15 ribu. Dengan alat ini, biaya melakukan deteksi Covid-19 diperkirakan hanya sebesar Rp 25 ribu.
"Saya yakin masyarakat akan mampu jika dianggarkan secara murah. Dan jika anak bangsa bergotong royong melakukan donasi, dengan donasi sebesar 100 ribu saja sudah membantu 4 orang," kata Ganjar.
Pemerintah, menurutnya, harus berpihak pada karya anak bangsa. Ia berharap pemerintah dapat menggerakkan daerah-daerah untuk menggunakan alat ini untuk meningkatkan surveillance di tingkat daerah.
"Di kondisi saat ini di mana pandemi terus meningkat, negara harus berpihak. Keberanian pemerintah dalam memutuskan menjadi penting," ucapnya.