TURI(MERAPI)- Setelah dilakukan pencarian, petugas gabungan kembali menemukan dua siswa SMPN 1 Turi yang hanyut di Sungai Sempor Donokerto Turi Sleman. Dengan demikian, korban tewas dalam tragedi itu menjadi 8 siswa.
Di sisi lain, polisi turun tangan melakukan penyelidiakan terkait kejadian itu.
Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah, Sabtu (23/2) mengatakan, saat ini setidaknya sudah ada 7 orang pembina pramuka diperiksa. Pemeriksaan tersebut dilakukan guna mengetahui secara pasti kejadian naas itu.
"Sudah ada 7 orang diperiksa, apakah ada kelalaian dari pembina pramuka atau tidak. Karena sebelum dilakukan susur sungai tidak ada pembinaan dulu terhadap siswa," beber AKBP Rizky.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menambahkan, hasil pemeriksaan terhadap pembina pramuka belum bisa disimpulkan. Termasuk siapa yang harus bertanggung jawab penuh atas musibah tersebut.
"Dengan proses hati-hati, karena mereka yang diperiksa statusnya jelas. Sementara yang diperiksa dari pihak yang mendampingi yaitu pembina.
Kemungkinan bisa menjadi tersangka," ujar Kombes Pol Yuliyanto.
Paska kejadian itu, menurut Kombes Pol Yuliyanto anak anak masih dalam kondisi trauma dan kegiatan belajar menjagar dihentikan sementara. Ada beberapa pihak yang siap melakukan trauma healing kepada korban.
Dari informasi dihimpun, saat ini sebanyak 23 siswa mengalami luka luka, 21 siswa menjalani rawat jalan dan 2 siswa menjalani Rawat Inap di Puskesmas. Seperti diketahui, sebanyak 249 siswa SMPN 1 Turi dihantam banjir saat melakukan kegiatan Pramuka berupa susur sungai Sempor, Donokerto, Turi, Sleman, Jumat (22/2). Mereka tak sadar banjir datang hingga hanyut terseret. Sebanyak 8 siswa dinyatakan tewas. (Shn)