SEIRING semaraknya bisnis online, jual-beli tanaman hias termasuk anggrek banyak dilakukan juga secara online. Bahkan barter tanaman antar daerah dapat juga dilakukan, misalnya dengan bantuan jasa paket maupun ojek online. Hal yang terpenting adalah pengemasan tanaman anggrek harus menjadi perhatian agar tak rusak.
Ketika tanaman anggrek akan dikirim dengan dipaketkan, soal packing tanaman baik masih wujud bibit maupun sudah berbunga perlu kiat-kiat khusus. Seperti halnya dijelaskan, Basuki salah satu kru Keboen Kita di kawasan Sidoarum Sleman, yakni pentingnya membungkus tanaman anggrek dengan kertas koran atau HVS.
“Tanaman baik masih bibit maupun sudah berbunga harus dibungkus satu-satu. Kalau sudah berbunga, bagian bunganya juga harus dibungkus,” papar Basuki, kemarin.
Pembungkusan seperti ini, sebutnya, akan menghindarkan dari kerusakan karena bergesekan dengan tanaman lain maupun kardus. Bahkan jika ada yang sakit di perjalanan, tak mudah menular ke tanaman lain. Selain itu bagian media/plant tak boleh basah atau lembab berlebihan. Dalam keadaan kering, lebih bagus, sehingga tanaman akan terhindar dari busuk akar maupun daun-daunnya. Sedangkan untuk kardus, idealnya memilih kardus berbahan keras sehingga lebih kuat.
“Isi kardus harus bisa penuh atau padat. Kalau tidak penuh perlu diganjal atau diberi kertas-kertas koran, sampai tidak bisa kocak-kocak,” tegasnya.
Ditambahkan, kardus atau karton pembungkus idealnya disesuaikan dengan jumlah dan ukuran tanaman. Artinya juga diusahakan tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, agar tak berpeluang merusak tanaman. Soal kurir yang akan mengirimpun dipilih yang sudah terpercaya, antara lain bisa menjamin keamanan dan kecepatan dalam pengiriman. Akan lebih baiknya lagi ada garansi untuk setiap pengiriman.
“Di tempat kami sendiri pengiriman tanaman anggrek sering sampai keluar daerah. Ada lagi pemesan masih satu daerah, karena faktor kesibukkan dari pemesan selain lewat kurir jasa ekspedisi bisa juga ojek online,” jelas Basuki.