LEMBAGA akreditasi internasional untuk sekolah bisnis yang paling disegani di dunia, The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) International, awal bulan April lalu telah mengumumkan 38 sekolah bisnis dari berbagai negara yang berhasil mempertahankan pengakuan tertinggi atas proses penjaminan kualitas pendidikan tinggi bisnis, dengan memberikan perpanjangan masa berlaku akreditasi. Salah satunya adalah Sekolah Bisnis Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM).
Dekan FEB UGM Dr Eko Suwardi MSc PhD mengatakan, capaian yang didapat FEB UGM merupakan hasil kerja bersama seluruh pemangku kepentingan baik mahasiswa, dosen, staf profesional, Senat Fakultas, Pimpinan Universitas, alumni, mitra industri dan pemerintah.
"Reakreditasi AACSB ini merupakan bukti bahwa proses belajar mengajar di FEB UGM mengalami perbaikan berkelanjutan sesuai dengan standar yang diterapkan AACSB. Pada dasarnya proses belajar mengajar di FEB UGM berfokus pada engagement, innovation, dan impact," ujar Eko, Kamis (2/5).
Ditambahkan Eko Suwardi, bentuk engagement di antaranya ditunjukkan oleh FEB UGM dalam menyusun kurikulum untuk menyiapkan lulusannya menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat di masa dating. FEB UGM selalu melibatkan industri dan lembaga/kementrian terkait sebagai regulator dan pembuat kebijakan, dengan menghasilkan berbagai kajian, riset dan membawa real business case di kelas-kelas.
"Dengan demikian kurikulum juga selalu diperbarui dan menerapkan berbagai metode pembelajaran yang inovatif. Hasilnya, semua kegiatan pembelajaran dan riset diarahkan untuk bisa memberikan dampak (impact) tidak hanya bagi pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis tetapi juga peraturan, model bisnis, dan sebagainya bagi perbaikan masyarakat," urainya.
Capaian FEB UGM ini sejalan dengan tema Hari Pendidikan Nasional 2019 yaitu menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan dengan mewujudkan SDM kompetitif, inovatif, dan berkarakter. FEB UGM memaknai akreditasi AACSB sebagai salah satu tahap (milestones) yang harus dilalui oleh seluruh pemangku kepentingan dalam melakukan proses perbaikan terus menerus di berbagai aspek pembelajaran untuk mencapai satu tujuan yaitu mencetak pemimpin yang berpengetahuan luas dan berintegritas untuk melayani masyarakat.
“Kami mengucapkan selamat atas capaian FEB UGM dalam mempertahankan akreditasi internasional ini,” ujar Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia di Jakarta.