"Belum ada temuan penimbunan dan pembelian dalam jumlah banyak atau aksi borong oleh oknum tertentu. Di lapangan hanya ditemukan antrean kendaraan sesaat. Pengelola SPBU kami minta lebih ketat lagi dalam pelayanan agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan," lanjutnya.
Untuk memperketat pengawasan juga sudah dikoordinasikan dengan aparat keamanan. Disdagkop UKM Sukoharjo berkoordinasi dengan unsur Polri dan TNI membantu dalam pengawasan.
"Tidak hanya BBM bersubsidi saja, tapi jenis lain termasuk elpiji 3 kilogram karena juga merupakan barang bersubsidi dari pemerintah untuk masyarakat miskin diperketat pengawasannya," lanjutnya.
Iwan Setiyono menjelaskan, stok BBM di SPBU juga mencukupi setelah mendapat pasokan tambahan stok dari PT Pertamina.
Baca Juga: Otak pelaku penembakan istri onum TNI, Kopda Muslimin diduga meninggal akibat konsumsi sianida
"Pada saat antrean panjang kendaraan maka konsumsi BBM yang dikeluarkan SPBU cukup banyak pada 31 Agustus kemarin. Tapi tidak sampai terjadi stok kosong. SPBU tetap masih memiliki stok BBM dan jumlahnya bertambah setelah ada pasokan dari PT Pertamina," lanjutnya.
Disdagkop UKM Sukoharjo memastikan kebutuhan BBM untuk masyarakat masih bisa terlayani disemua SPBU. Sebab tidak ada temuan stok kosong BBM di SPBU.
"Stok dan distribusi BBM masih lancar. Normal semua. Tinggal pengawasan saja dan sekali lagi masyarakat kami minta tidak panik," lanjutnya. *
