Gempa M 5,1 di Bolaang Mongondow akibat deforestasi lempeng laut Maluku

photo author
- Minggu, 21 Agustus 2022 | 14:06 WIB
Tangkapan layar titik gempa M 5,1 di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, Minggu (21/8/2022).  (FOTO ANTARA/HO-BMKG)
Tangkapan layar titik gempa M 5,1 di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, Minggu (21/8/2022). (FOTO ANTARA/HO-BMKG)

 

JAKARTA, harianmerapi.com - Gempa dengan parameter pembaruan magnitudo (M) 5,1 di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, Minggu (21/8/2022) siang, akibat deformasi lempeng Laut Maluku.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,23° LS ; 125,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 129 Km arah Tenggara Kota Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam lempeng Laut Maluku.

Baca Juga: Temuan bungker berisi uang Rp900 miliar di kediaman Ferdy Sambo, Polri : tidak ada itu!

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault )," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Ia mengatakan berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Bolaang Mongondow, Kotamobagu dan Banggai dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami

"Hingga pukul 12.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock )," kaanya.

Baca Juga: Rencana kenaikan harga BBM, Luhut : Pemerintah akan sangat berhati-hati

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Selain itu, memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Kemudian, memmastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X