Petani Temanggung berharap harga tembakau 2022 meningkat di tengah cuaca yang tidak menentu

photo author
- Kamis, 21 Juli 2022 | 16:20 WIB
Petani menjemur tembakau untuk diolah menjadi tembakau rajangan kering.  (Arif Zaini Arrosyid)
Petani menjemur tembakau untuk diolah menjadi tembakau rajangan kering. (Arif Zaini Arrosyid)

HARIAN MERAPI - Petani di Temanggung berharap pada musim tembakau 2022 akan mendapat tembakau berkualitas dan harga yang menguntungkan.

Harapan petani itu muncul di tengah cuaca yang tidak menentu, yakni masih turun hujan di musim kemarau, yang dapat mengganggu tanaman tembakau.

Seorang petani di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung, Ahmad Salah mengatakan cuaca tahun ini cukup ekstrem bagi tanaman tembakau.

Baca Juga: Pulihkan perekonomian masyarakat, Mbah Wanto Center dampingi pelaku UMKM

Curah hujan masih cukup tinggi di lereng atas Gunung Sindoro meski telah memasuki musim kemarau sehingga berpengaruh kepada tanaman tembakau.

"Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, pada Juli cuaca sudah kering. Tidak ada hujan. Sehingga berguna untuk menuakan daun tembakau," kata Ahmad Salah, Kamis (21/7/2022).

Dia mengemukakan sejak terakhir panen raya tembakau di Kabupaten Temanggung 2021 lalu atau memasuki musim penghujan tahun 2021, hingga saat ini hujan masih terus mengguyur.

Baca Juga: Konser 'Harmoni Menginspirasi': Judika Duet Bareng Happy Asmara untuk Pertama Kalinya di GOR UNY Jogja

Dia menerangkan budidaya tembakau sangat tergantung dari cuaca. Pada awal penanaman, tumbuhan membutuhkan air yang cukup.

Tetapi lanjutnya, hingga pemetikan atau panen tidak lagi membutuhkan hujan. Air hujan akan mengurangi kandungan tar dan nikotin bahkan merusak tanaman.

Petani Desa Legoksari Bari mengatakan biasanya petani mulai tanam tembakau saat memasuki bulan April, dan panen raya mulai bulan Agustus hingga Oktober.

"Sampai saat hujan masih sering mengguyur, padahal harapan petani saat memasuki bulan Juni seperti ini sudah mulai panas, dan intensitas hujan sudah sedikit, namun ternyata yang tejadi sebaliknya," ucapnya.

Baca Juga: Jogja bebas skuter listrik, yang melanggar bakal kena sanksi

Petani lainnya, Eka Yadi mengatakan saat ini dirinya masih sangat optimistis cuaca akan berubah dalam waktu dua bulan ke depan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X