Figur Capres Bisa Dongkrak Elektabilitas PPP pada Pileg 2024

photo author
- Kamis, 16 Juni 2022 | 10:30 WIB
Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terkait elektabilitas partai di DPR, yang disiarkan di platform Zoom Meeting dan dipantau dari Jakarta, Senin (13/6/2022).  (ANTARA/Putu Indah Savitri)
Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terkait elektabilitas partai di DPR, yang disiarkan di platform Zoom Meeting dan dipantau dari Jakarta, Senin (13/6/2022). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

JAKARTA, harianmerapi.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan bahwa pilihan yang tepat terhadap sosok calon presiden (capres) akan menjadi booster untuk elektabilitas PPP agar mencapai parliamentary threshold (PT) pada pemilihan umum legislatif 2024.

“Pileg akan bersamaan dengan pilpres (pemilihan umum presiden). Pilihan yang tepat terhadap sosok capres, menurut saya, akan sangat penting untuk bisa menjadi booster dari keberadaan partainya,” kata Yunarto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/6/2022), seperti dilansir dari Antara.

Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas partai di DPR. Hasilnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak mencapai parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen 4 persen.

Baca Juga: Ijtima Ulama DIY Dukung Sandiaga Uno Jadi Presiden 2024

Dari 16 partai politik, tutur Yunarto, PPP menempati urutan ke-8 dari daftar elektabilitas partai dengan 2,7 persen. Di sisi lain, PAN menempati posisi ke-9 dengan elektabilitas partai sebesar 2,0 persen.

Yunarto menegaskan bahwa hal ini perlu menjadi catatan ketika menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Legislatif (Pileg) 2024.

"Jadi, PR (pekerjaan rumah) terbesar menurut saya perlu jadi catatan PPP dengan PAN kalau kita lihat dari partai-partai yang kemarin sudah lolos 'parliamentary threshold'. Masih menjadi PR bagaimana PPP dengan PAN ini masih harus berkutat dengan angka elektabilitas yang ada di bawah PT," ucap Yunarto.

Baca Juga: Puan Maharani Kisahkan Bung Karno Pernah Berjualan Kain Saat Diasingkan di Ende Flores

Menurut Yunarto, PPP cenderung tak akan menjadi pemain utama dalam pemberitaan politik secara aktual sekarang ini. Meski demikian, Yunarto menyebut dalam survei bahwa ditemukan 15,8 persen peserta yang tidak menjawab maupun menjawab tidak tahu. Maka, ini bisa menjadi "undecided voters" yang potensial bagi keduanya.

"PPP dengan PAN masih mendapatkan angka di bawah angka 'parliamentary threshold'. Walaupun masih ada angka tidak tahu tidak jawab sebagai potensial 'undecided voters'," ucap Yunarto.

Sementara itu, berdasarkan voting elektabilitas, partai tertinggi diduduki oleh PDI Perjuangan (24,1 persen) di posisi pertama dan disusul Gerindra 13,8 persen pada posisi kedua.

Baca Juga: Perombakan Kabinet untuk Kepentingan Siapa ?

Lalu, di peringkat ketiga ada Golkar dalam dengan elektabilitas 11,3 persen. Kemudian di peringkat ke-4 ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 8,3 persen.

Selanjutnya menyusul Demokrat 7,2 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 7 persen, dan NasDem dengan 5,3 persen. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X