Isu Reshuffle Kabinet Berembus Kencang, Mentan : Aku Enggak Tahu Tuh

photo author
- Selasa, 14 Juni 2022 | 17:55 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melayani wawancara cegat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/6/2022).  (ANTARA/Mentari Dwi Gayatri)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melayani wawancara cegat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/6/2022). (ANTARA/Mentari Dwi Gayatri)

JAKARTA, harianmerapi.com - Isu reshuffle kabinet berembus kencang belakangan ini. Bahkan ada kalangan yang menyebutkan bahwa perombakan kabinet tersebut akan dilakukan besok Rabu (15/6).

Namun kalangan istana membantah rumor tersebut. Termasuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang enggan menanggapi isu yang tidak jelas asal usulnya itu.

Mentan yang namanya disebut dalam isu reshuffle tersebut mengaku tidak tahu menahu. Dia tidak terpengaruh dan fokus untuk bekerja.

Baca Juga: Peternak Sapi Perah di Lereng Merapi Boyolali Mengeluhkan Dampak PMK

"Aku enggak tahu tuh. Aku kerja aja. Aku mulai dari bawah kerjanya, kerja aja, semampu-mampu dan sekuat-kuatnya," kata Syahrul kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Politisi Partai Nasional Demokrat itu namanya kerap disebut-sebut ketika rumor perombakan kabinet menguat sebagai salah satu menteri yang layak dicopot.

Sejumlah pengamat politik bahkan kelompok relawan pendukung Presiden Joko Widodo secara kerap menyebut nama Syahrul dalam jajaran menteri yang layak digantikan.

Baca Juga: Pukul Kakek di Jalan, Polres Sukoharjo Tangkap Tiga Pelaku Pengeroyokan

Kepada wartawan Syahrul mengaku tidak tahu menahu soal rumor reshuffle dan memilih fokus untuk mengerjakan tugasnya sebagai Mentan.

Syahrul juga mengaku tidak pernah mendapat pemanggilan khusus dari Presiden Jokowi untuk membicarakan wacana perombakan kabinet.

"Enggak tadi rapat aja. Rapat dan salah satunya aku diminta untuk mempersiapkan beras cukup. Ya sekali-kali kita ekspor, aku lagi persiapkan itu," katanya.

Baca Juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Gunungkidul Masih Tinggi, Periode Januari-Juni 2022 Tercatat 29 Orang Meninggal

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 luas panen padi mencapai 10,41 juta hektare, turun sebanyak 245,47 ribu hektare atau 2,30 persen dibandingkan 10,66 juta hektare setahun sebelumnya.

Produksi padi tahun 2021 mencapai 54,42 juta ton gabah kering giling (GKG), turun sebanyak 233,91 ribu ton atau 0,43 persen dibandingkan 54,65 juta GKG pada 2020.

Sedangkan produksi beras tahun 2021 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 31,3 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 140,73 ribu ton atau 0,45 persen dibandingkan 31,50 juta ton pada 2020.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X