JAKARTA, harianmerapi - Sampai saat ini, hampir 12 miliar dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan.
Meski begitu, secara global, pasokan vaksin masih cukuo tersedia untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi global.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam pertemuan COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG) yang berlangsung secara virtual pada Rabu (8/6).
Baca Juga: Kunjungan Presiden Jokowi di Wakatobi Dikawal 4.500 Personel TNI dan Polri
Forum tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Menteri Pembangunan Internasional Kanada, dan Menteri Kesehatan Ethiopia.
Dalam kesempatan tersebut seperti disampaikan melalui keterangan tertulis Kemlu RI, Kamis (9/6/2022), Menlu Retno menyampaikan bahwa dunia saat ini menyaksikan tren positif terkait pandemi Covid-19. Jumlah kasus baru dan korban jiwa terus melandai.
Pencapaian ini tak lepas dari peran COVAX sekaligus menjadi bukti bahwa multilateralisme dapat membuahkan hasil.
Baca Juga: Bareskrim Sita Aset Rp 700 Miliar Kasus Korupsi Pengadaan Lahan untuk Rusun di Cengkareng
Namun, Retno menegaskan bahwa tugas COVAX belum selesai dan pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
Kesenjangan vaksinasi masih terjadi meskipun pasokan vaksin global sudah memadai.
“Kesenjangan vaksin masih terjadi. Banyak orang dengan risiko tinggi di negara berpendapatan rendah belum divaksin. Jumlah dosis vaksin yang tersedia masih belum bisa diimbangi oleh tingkat penyerapannya," kata Retno.
Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo pada COVAX AMC Summit yang berlangsung April 2022, Retno kembali menyerukan pentingnya untuk segera mendorong vaksin menjadi vaksinasi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Jogja dan Jateng Hujan Lebat Disertai Petir Menggelegar
Untuk itu, kata dia, diperlukan pembaruan fokus global kepada dua hal penting, yaitu memberi prioritas pendanaan pada upaya vaksinasi dan mengintegrasikan vaksinasi COVID-19 ke dalam intervensi kesehatan lainnya.