JOGJA, harianmerapi.com - Jika Indonesia ingin setara dengan negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand dalam hal perkembangan ekonomi, mau tidak mau tingkat penggunaan listrik juga harus lebih besar dari dibanding saat ini.
Hal itu diungkap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili Wakil Kepala Dinas PUPRESDM Kusno Wibowo, dalam sambutan tertulisnya pada Musyawarah Daerah VI Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (Musda APEI) DIY, Rabu (8/6/2022) di Hotel Cavinton Yogakarta.
Lebih lanjut menurut Sri Sultan, namun saat ini ketersediaan energi listrik di Indonesia masih sangat terbatas.
Padahal kebutuhan listrik nasional mencapai 115 Gigawatt pada 2025.
Untuk mengatasi hal ini, menurut Gubernur diperlukan langkah antara lain perlu mendorong penggunaan sumber sumber energi lokal yang tersedia di setiap daerah.
"Setiap daerah memilikimpotensi yang berbeda-beda. Sumber energi dari luar da suplemen, bukan utama."
"Pada saat ini, subsidi sangat besar karena setiap daerah dipaksa menggunakan pembangkit yang bahan bakarnya tidak terdapat di daerah tersebut," urai Sultan.
Selain itu yang tidak kalau pentingnya menurt Ngarsa Dalem, menyiapkan Sumber daya manusia (SDM) yang mampu bekerja dengan iklim kelistrikan yang baru.
Baca Juga: Cerita Horor Kuli Bangunan Dikorbankan Jadi Tumbal, Rohnya Gentayangan di Kampung Sendiri
Isu SDM ini dalam pandangan Sultan sangat penting karena pendidikan teknik di bidang ini kurang begitu diperhatikan dengan ketiadaan program nasional yang leb terarah.
Sementara itu Ketua PD APEI DIY H. Didik Nurdewantoro, S.H., M.M, kepadaMerapi di sela kegiatan mengungkapkan,
Musda APEI DIY diharapkan dapat menghasilkan program kerja yang bermanfaat dalam bidang kelistrikan baik bagi anggota maupun masyarakat pada umumnya.
Saat ini kontruksi dan regulasi listrik ada banyak perubahan setelah reformasi.
"Banyaknya asosiasi yang kemudian muncul masihkah itu dapat memberi manfaat bagi anggota," ungkap Didik.