"Menerima dan paham itu juga belum tentu menjamin, mau tidak mau melangkah, melakukan hal-hal yang direkomendasikan. Nah ini inilah perlunya kesiapsiagaan bencana terutama dalam hal action, aksi lanjut itu menerima informasi paham dan siap-siap untuk bertindak segera, misalnya menyelamatkan diri," kata dia.
Dwikorita menekankan bahwa keluarga pilar terpenting dalam kesiapsiagaan bencana.
Belajar dari Jepang, dia mengatakan bahwa yang berkeluarga telah siap siaga bencana, bahkan budaya sadar bencana telah terbangun.
Baca Juga: Owl Pinch Jenis Emprit Impor Langka yang Paling Diburu Hobies, Mengapa?
"Jadi harap kami dengan hari kesiapsiagaan bencana ini betul sekali bukan seremoni, tetapi menguji, melatih dan akhirnya menjadi yang tersistem di dalam struktur kehidupan masyarakat kita," kata dia.
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022 mengangkat tema "Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana.”
Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022 diperingati pada 26 April, sebagai peringatan disahkan Undang-Undang No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana. Kegiatan akan berlangsung di pelataran Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Desa Balerante, Jawa Tengah.*