SUKOHARJO, harianmerapi.com - Polsek Grogol mengamankan empat remaja karena mereka akan melakukan perang sarung. Polisi bergerak cepat mengingat tindakan remaja tersebut bisa memicu tawuran seperti sudah terjadi di luar daerah.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Senin (11/4/2022) mengatakan, langkah Polsek Grogol dalam mengamankan para remaja itu tepat, lantaran tradisi tawur sarung di sejumlah tempat di masa Ramadhan kerap berujung kerusuhan.
Terbaru, tawur sarung yang dilakukan di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/4/2022) dini hari lalu berujung maut. Seorang remaja berinisial DS, (14), tewas mengenaskan terkena sabetan senjata tajam.
Baca Juga: Gandung Pardiman : Jangan Pojokkan Gerakan Mahasiswa yang Jeli Melihat Realita
AKBP Wahyu menjelaskan, empat ABG tersebut diamankan saat Polsek Grogol melaksanakan Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) pada Sabtu (9/4). “Saat diamankan, empat ABG tersebut bersiap akan melakukan perang sarung,” ujarnya.
Empat ABG yang berhasil diamankan Polsek Grogol adalah MAA (13), TDS (17), EKY (13) warga Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, dan YAS (16) warga Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Mereka dibawa ke Mapolsek Grogol untuk didata dan mendapatkan pembinaan.
“Didata namanya dan diberikan imbauan maupun penekanan agar tidak mengulangi perbuatannya, karena dapat merugikan orang lain dan diri sendiri yang berakibat fatal. Empat ABG tersebut masih berstatus sebagai pelajar,” lanjutnya.
Baca Juga: Demo Mahasiswa, Wakil Ketua DPR Pastikan DPR tidak Akan Lakukan Amandemen UUD 1945
Selain itu, sebelum diserahkan kepada orang tuanya, mereka juga diperintah untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya, dan apabila mengulangi lagi maka bersedia dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan perang sarung. Dia meminta masyarakat jika melihat ada anak muda yang sedang perang sarung di jalan raya, untuk segera melapor ke Polres Sukoharjo maupun polsek terdekat.
“Kami imbau masyarakat agar tidak melakukan perang sarung karena sudah meresahkan. Kalau warga melihat kejadian ada perang sarung, laporkan kepada kami agar kami tindak,” lanjutnya.*