SALATIGA, harianmerapi.com - Polres Salatiga menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) menghadapi konflik di Salatiga berkaitan dengan minyak goreng.
Simulasi digelar di jalan depan Polres Salatiga, Alun-alun Pancasila Kota Salatiga, Rabu (16/03/2022).
Pada simulasi ini digambarkan unjuk rasa anarkis.
Petugas melibatkan 500 personil terdiri TNI, Polri dan Satpol PP Salatiga, dalam menghadapi pengunjuk rasa.
Skenarionya, Kota Salatiga yang terkenal ayem tentrem dikejutkan dengan emak-emak berkerumun di Toko Sembako Murah di Pasar Raya Salatiga membeli minyak goreng.
Namun minyak goreng tidak ada sehingga menimbulkan keributan dan berhasil diredam oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Kutowinangun Kidul selaku pemangku wilayah binaan.
Emak-emak bubar, kemudian pulang dan di tengah perjalanan mereka bertemu dengan kendaraan yang akan mendistribusikan minyak goreng ke Toko Murah.
Baca Juga: Profil dan Biodata Yati Surachman, serta Judul Film yang Pernah Dibintangi di Tanah Air
Sehingga mereka kembali berusaha membeli minyak goreng dengan mengajak kelompok masyarakat lainnya bahwa minyak goreng sudah tersedia.
Karena banyak datang, pihak toko belum bersedia melayani karena masyarakat tidak menerapkan prokes Covid-19.
Petugas Bhabinkamtibmas Kutowinangun Kidul Aiptu Joko Widodo minta bantuan ke Polsek Tingkir untuk melakukan pengamanan sekaligus membubarkan warga.
Baca Juga: Hasil Autopsi Korban Tewas Dianiaya Suami di Karanganyar, Polisi Temukan Banyak Luka di Kepala
Mereke bubar namun mengancam akan datang lebih kalau sampai tidak mendapatkan minyak goreng.