harianmerapi.com – Ucapan belasungkawa terus mengalir atas meninggalnya dr Sunardi yang ditembak mati Densus 88 di Sukoharjo.
Ucapan belasungkawa itu antara lain datang dari Keluarga Besar Pimpinan Cabang Muhammadiyah Blimbing.
Ucapan serupa juga datang dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Mengapa Dokter yang Diduga Teroris Harus Ditembak Mati ?
Dalam akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Minggu (13/3/2022), Prof Zubairi Djoerban menyampaikan belasungkawa untuk keluarga almarhum dokter Sunardi.
“Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Belasungkawa saya untuk keluarga almarhum dokter Sunardi,” tulis Prof Zubairi Djoerban.
“Ini adalah hari yang amat kelam dan melukai semua orang yang percaya serta berharap pada keadilan,” lanjut Prof Zubari Djoerban.
Versi aparat kepolisian, dr Sunardi yang diduga sebagai teroris hendak melawan petugas dengan cara menabrakkan mobilnya ke arah petugas, sehingga ditembak mati.
Tindakan Densus 88 yang menembak mati dr Sunardi banyak mendapat kecaman dari masyarakat, apalagi kondisi dr Sunardi stroke dan memakai tongkat sehingga narasi melawan petugas dipertanyakan.
Artikel Terkait
Pemprov Jateng Usulkan Dr dr Soeharto Dokter Pribadi Presiden Soekarno Jadi Pahlawan Nasional, Ini Perannya
Rekam Jejak Terduga Teroris Berprofesi Dokter yang Tewas Ditembak Densus 88 Antiteror di Sukoharjo
Dokter Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus Buka Praktik di Rumah, Pak RT: Belum Setor KTP dan KK
Siapa Dokter Sunardi ? Ini Profil Terduga Teroris yang Ditembak Mati oleh Densus 88