harianmerapi.com - Terkait gempa di Pasaman Barat, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan energi terbesar gempa di Sumatera Barat belum terlepaskan.
Untuk itu, warga di Pasaman Barat khususnya, dan umumnya di Sumatera Barat diimbau tetap waspada dan tetap tenang.
Dwikorita Karnawati menyampaikan hal itu saat konferensi pers daring terkait gempa di Pasaman Barat, Jumat 25 Februari 2022.
Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Dunia Bertindak atas Serangan Rusia di Negara Itu
Konferensi pers gempa di Pasaman Barat oleh BMKG dilakukan bersama Badan Nasional Penangana Bencana (BNPB).
Hadir dalam dan konferensi pers daring tersebut Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto.
Dalam penjelasannya, Dwikorita Karnawati memaparkan sejarah gempa di Sumatera Barat yang menurutnya masih belum melapaskan energi gempa terbesarnya.
Menurut dia, daerah Sumatera Barat telah mengalami sejarah gempa bumi yang cukup panjang.
Dimulai pada tanggal 26 Agustus 1835, terjadi gempa yang berlokasi di Padang. Gempa tersebut berdampak kerusakan ringan dan retakan pada bangunan.
Baca Juga: Khasiat Daun Katuk untuk Menyehatkan Kulit dan Rambut serta Memperlancar Air Susu Ibu
Kemudian pada 5 Juli 1904, gempa terjadi di Sirisori, Sumatera Barat dan menyebabkan tsunami di Pantai Sirisori.
Artikel Terkait
Gempa Magnitudo 6,2 di Pasaman Barat Sumbar Akibat Aktivitas Sesar Sumatera
Gempa di Pasaman Barat, Dua Orang Meninggal Dunia, Puluhan Orang Luka-luka dan Sejumlah Bangunan Rusak Berat
Kecamatan Talamau Terdampak Paling Parah Gempa di Pasaman Barat
Setelah Gempa di Pasaman Barat, BMKG Laporkan Gempa M5,2 Guncang Pantai Utara Bima NTB
Update Gempa di Pasaman Barat, 7 Orang Meninggal Dunia, 85 Orang Luka-luka dan 5.000 Warga Mengungsi