Batik Banyu Sabrang Kulon Progo Unggulkan Ciri Khas Goresan Kuas, Dipasarkan ke Dubai Hingga Amerika

photo author
- Senin, 7 Februari 2022 | 11:27 WIB
Hanang menunjukkan produk Batik Banyu Sabrang yang memiliki goresan kuas sebagai andalan. (Foto: Amin Kuntari)
Hanang menunjukkan produk Batik Banyu Sabrang yang memiliki goresan kuas sebagai andalan. (Foto: Amin Kuntari)

KULON PROGO, harianmerapi.com - Produsen batik di wilayah Kulon Progo kini semakin menjamur. Masing-masing memiliki keunggulan yang kemudian menjadi ciri khas produk agar berbeda dengan yang lain.

Salah satunya Batik Banyu Sabrang Kulon Progo yang mengandalkan ciri khas goresan kuas pemiliknya sebagai unggulan.

Batik Banyu Sabrang memiliki rumah produksi sekaligus showroom di wilayah Sembungan, Ngentakrejo, Lendah. Pemiliknya, Hanang Mintarta (37), telah membangun usaha tersebut sejak delapan tahun lalu.

"Tepatnya pada 17 April 2014," kata Hanang saat disambangi wartawan di rumah produksinya, baru-baru ini.

Baca Juga: Heboh Suara Dentuman di Jogja dan Sekitarnya Pada Senin, 7 Februari 2022 Ternyata Asalnya Dari Sini

Ia menjelaskan, Batik Banyu Sabrang memiliki konsep batik abstrak atau batik kontemporer. Kendati demikian, Hanang mengaku enggan meninggalkan ciri pakem batik seperti jarik dan kawung.

"Jarik dan kawung tetap diangkat, tapi kami lebih fokus ke abstrak," ucapnya.
Agar berbeda dengan batik-batik milik produsen lain, Hanang menyematkan goresan kuas pada setiap produk Batik Banyu Sabrang.

Menariknya, goresan kuas ini harus dilakukan Hanang sendiri, tanpa dipercayakan kepada karyawan-karyawannya. Hal ini dilakukan demi mempertahankan ciri khas Batik Banyu Sabrang berupa karakter goresan kuas pemiliknya.

Baca Juga: Benarkah Plasma Convalescent Tidak Bermanfaat bagi Pasien Covid-19, Ini Penjelasan Prof Zubairi Djoerban

"Kami meyakini, pelanggan setia kami bisa membedakan apakah goresan-goresan pada batik yang dijumpainya merupakan milik Banyu Sabrang atau bukan," imbuh Hanang.

Ia kemudian bercerita, usaha pembuatan Batik Banyu Sabrang dirintis karena didorong rasa penasaran.

Batik membuat neneknya selalu sibuk saat Hanang berkunjung di masa kecil. Beranjak dewasa, ia juga mendapat pelajaran tentang batik namun hanya teori saja tanpa praktik.

Dari sanalah, Hanang merasa penasaran untuk mencoba membatik. Bahkan meski tidak memiliki pengalaman membatik, ia nekat membuka usaha produksi batik pada 2014.

Baca Juga: Keluhan Kencing Berlemak dan Batuk, Tanaman Permot Bisa Dijadikan Alternatif Pengobatan

Tanpa disangka, produk-produk hasil karyanya banyak disukai para pecinta batik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB
X