JAKARTA, harianmerapi.com – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengingatkan, dalam perkembangannya varian Omicron tak bisa dibilang ringan. Ini mengacu pada kondisi di berbagai negara, antara lain Ameriksa Serikat (AS).
Peringatan tersebut disampaikan Prof Zubairi Djoerban melalui akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Senin (17/1/2022).
Prof Zubairi Djoerban mengutip data kasus di AS bahwa dalam sepekan terakhir angka meninggal akibat Covid-19 mencapai 12.620 orang.
Baca Juga: Puluhan Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang di Jember
Sementara infeksi varian Omicron di sana mencapai 95 persen lebih dari total kasus Covid-19.
“Data ini menunjukkan Omicron tidak bisa dibilang ringan pada perkembangannya,” tulis Prof Zubairi Djoerban.
Cuitan Prof Zubairi banyak mendapat tanggapan netizen yang umumnya mempertanyakan tingkat keparahan dampak Omicron.
Baca Juga: Inter Milan Ditahan Imbang Atalanta, Rawan Tergusur AC Milan di Puncak Klasemen
“Lah katanya relatif ringan cuma batuk2 aja Prof...jadi mana yang benar,” tanya netizen.
“Pada perkembangannya pandemi ini dinamis. Terima kasih,” jawab Prof Zubairi Djoerban.
“Itu di Amerika. Di sini bagaimana ? Kasus meningkat, berapa yang MD ? Di-tuitkan juga dong,” harap netizen lain.
“Sebelumnya kita kan sudah kena badai Delta yang lebih keras dari Omicron dan vaksinasi lengkap juga sudah banyak berjalan. Bahkan, sudah ada yang booster juga. Apakah hal-hal tersebut diprediksi dapat meringankan bahaya di kita Prof ?” tanya akun @wansofwan.
Baca Juga: Erupsi Gunung Bawah Laut Tonga, Tidak Ada WNI Jadi Korban