Presiden Jokowi : Pandemi Covid-19 Harus Jadi Momentum Lakukan Transformasi Fundamental

photo author
- Jumat, 3 Desember 2021 | 15:46 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali di Denpasar, Bali pada Jumat (3/12/2021).  (ANTARA/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali di Denpasar, Bali pada Jumat (3/12/2021). (ANTARA/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, harianmerapi.com - Presiden Joko Widodo menyebut pandemi Covid-19 harus menjadi momentum untuk melakukan transformasi fundamental untuk mewujudkan ketangguhan ekonomi Indonesia.

"Semua harus memiliki keinginan itu, sehingga ketangguhan ekonomi kita itu ada, karena pandemi ini juga memberikan peluang kita untuk melompat naik," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali di Denpasar, Bali pada Jumat (3/12/2021).

Presiden Jokowi menyebut bahwa ia memahami kondisi pertumbuhan ekonomi di Bali mengalami penurunan karena terganggunya sektor pariwisata pada masa pandemi, karena itu Presiden mengajak jajarannya untuk melakukan refleksi besar-besaran, sekaligus mentransformasi secara fundamental.

Baca Juga: Tiba di Singapura, Timnas Indonesia Sudah Siap Tempur di Piala AFF

"Ekonomi Bali mengalami kontraksi yang paling dalam dibandingkan provinsi-provinsi yang lain, karena memang sektor pariwisata yang diandalkan Bali ini adalah sektor yang paling awal terimbas, dan sektor yang memang paling belakang untuk pulih," tambah Presiden.

Kepala Negara menyebutkan bahwa terdapat tiga hal yang perlu menjadi perhatian. Pertama, perlunya peningkatan diversifikasi ekonomi agar tidak bergantung hanya pada satu sektor.

"Di tengah sektor pariwisata yang mengalami pukulan yang sangat hebat, sektor pertanian justru mampu bertahan. Bahkan tumbuh positif dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain. Detail seperti ini semua harus tahu dan apa yang harus kita lakukan kita semua harus mengerti," ungkap Presiden.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Pemerintah Pusat Selektif Berikan Izin Penambangan

Kedua, paradigma dan tata kelola pariwisata harus memprioritaskan kesehatan dan keamanan. Presiden mengungkapkan bahwa perjalanan pariwisata di masa pandemi akan berubah total karena masyarakat akan mengutamakan kedua aspek tersebut.

"Wisatawan pasti akan menghindari kerumunan dan kontak erat yang terlalu sering karena bagaimana pun para wisatawan harus bisa diyakinkan bahwa kesenangan dalam berwisata itu mereka tetap terjamin, kesehatannya terjamin dan tidak tertular oleh virus," tutur Presiden.

Ketiga, pariwisata di Bali harus bertransformasi dari "mass tourism" menjadi "green tourism", yaitu pariwisata berbasis sosial, budaya, dan lingkungan yang sejalan dengan nilai-nilai dan filosofi kearifan lokal Bali yang dapat membangun harmoni dan memuliakan alam.

Baca Juga: Film Layangan Putus Episode 3 Tayang Petang Ini, Simak Rangkuman Ceritanya di Sini

"Semangat untuk memuliakan alam, manusia dan budaya harus terus kita teruskan untuk menyongsong masa depan dan kita memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan 'green economy' (ekonomi hijau)," ujar Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, dan Gubernur Bali Wayan Koster.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X