Berantas Mafia Pelabuhan, Kejaksaan Agung Gelar Operasi Intelijen

photo author
- Minggu, 14 November 2021 | 07:08 WIB
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.  (ANTARA/HO-Puspenkum Kejaksaan Agung)
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. (ANTARA/HO-Puspenkum Kejaksaan Agung)


JAKARTA, harianmerapi.com - Guna memberantas mafia di pelabuhan, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin segera menggelar operasi intelijen.


Hal ini ditegaskan Jaksa Agung Burhanuddin dikutip dalam keterangan tertulis Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung yang diterima di Jakarta, Minggu (14/11/2021).


Jaksa menyampaikan itu dalam kunjungan kerja ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Dalam kesempatan itu ia menginstruksikan jajaran kejaksaan yang wilayah hukumnya terdapat pelabuhan agar segera bergerak melakukan operasi intelijen memberantas mafia pelabuhan.

Baca Juga: LPSK Siap Lindungi Masyarakat yang Menjadi Korban Mafia Tanah

"Tindak tegas jika ada indikasi oknum aparat yang terlibat dan menjadi backing para mafia pelabuhan," katanya.


Dalam pengarahannya, Burhanuddin mengatakan mafia pelabuhan telah menyebabkan tingginya biaya logistik di pelabuhan. Hal ini dapat menghambat proses bisnis dan investasi serta memiliki efek domino yaitu minat investor menjadi rendah, sehingga mengakibatkan berkurangnya lapangan pekerjaan dan daya beli masyarakat akan ikut menjadi rendah.

Menurut dia, biaya logistik di pelabuhan Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan biaya logistik di pelabuhan China sekitar 15 persen dan di pelabuhan Malaysia yang hanya 13 persen.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Audit LSM, MAKI Sangat Mendukung Sebagai Bentuk Kontrol

Tingginya biaya logistik tersebut, kata dia, tidak terlepas dari faktor belum efektifnya kegiatan sistem bongkar muat di pelabuhan serta adanya indikasi mafia pelabuhan yang semakin memperkeruh keadaan.

"Pemerintah Pusat meminta kepada kejaksaan untuk memonitor dan menindak tegas para mafia pelabuhan," ujar Burhanuddin.

 

Dalam rangka merespons pernyataan tentang pemberantasan mafia pelabuhan, Burhanuddin memerintahkan satuan kerja yang di wilayah hukumnya terdapat fasilitas pelabuhan agar segera bergerak melakukan operasi intelijen.

Baca Juga: Silatnas IIBF Sebagai Ajang Silaturahmi, Jogja Jadi Tuan Rumah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta KPK, Polri dan Kejaksaan bersama kementeriannya bekerja sama untuk mengatasi layanan tumpah tindih di pelabuhan yang berpotensi terjadi korupsi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X